Aries Susanti: Mengawali Karier di Atletik, Mendunia di Panjat Tebing

Senin, 11 November 2019 | 09:32 WIB
Aries Susanti: Mengawali Karier di Atletik, Mendunia di Panjat Tebing
Atlet panjat tebing Indonesia, Aries Susanti Rahayu, melakukan selebrasi setelah memenangi final kategori speed putri Asian Games 2018 di Arena Panjat Tebing Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Kamis (23/8/2018). [Antara/INASGOC/Hendra Nurdiyansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Orang Tua sebagai Sumber Motivasi

Aries Susanti Rahayu tidak meraih prestasi dengan instan. Datang dari keluarga sederhana dengan latar belakang petani, ia harus sudah hidup mandiri sejak kanak-kanak.

Bahkan Maryati, ibunda Aries, sempat menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi.

Namun hal itu tak membuatnya menyerah untuk tetap menjadi atlet profesional, di samping mengenyam pendidikan sebagai mahasiswi jurusan Manajemen Bisnis di Universitas Muhammadiyah Semarang.

Baca Juga: Pakai Kebaya, Umbrella Girl Fabio Quartararo di Sepang Bikin Gaduh Warganet

Aries Susanti Rahayu atlit panjat tebing [Suara.com/Sumarni]
Aries Susanti Rahayu atlet panjat tebing Indonesia. [Suara.com/Sumarni]

Aries Sumber juga diketahui membiayai kuliahnya secara mandiri. Hal itu bisa dilakukannya lantaran rezeki yang didapat dari prestasinya sebagai pemanjat tebing profesional.

Atlet 24 tahun itu menjelaskan bahwa peran orang tua sangat penting dalam kariernya sebagai atlet panjat tebing.

Bahkan, setiap kali mengikuti perlombaan, Aries Susanti selalu menyempatkan diri untuk meminta doa ayah dan ibunya.

"Ritual saya yang pertama minta doa restu pada kedua orang tua. Saya selalu menyempatkan sebelum tanding hubungi kedua orang tua untuk minta doa restu supaya menghasilkan yang terbaik saat bertanding," ungkap Aries.

Tetap Rendah Hati

Baca Juga: Tinju Dunia: Ada Udang di Balik Batu, Mikey Garcia Tantang Manny Pacquiao

Kendati telah meraih banyak prestasi internasional bagi Indonesia, Aries Susanti Rahayu mengaku enggan menyombongkan diri. Menjadi terkenal disebutnya bukan tujuan utama sebagai atlet.

"Tanggapannya ya saya tidak tahu mau berbicara apa. Yang penting saya masih sama seperti yang dulu. Ada atau dengan tidak adanya (pemberitaan) media, saya tetap Aries yang dulu," kata Aries.

Setelah meraih gelar juara dunia ajang IFSC World Cup Xiamen 2019, Aries mendapatkan apresiasi dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Bersama sang pelatih, Hendra Basir, ia mendapat bonus Rp 100 juta, sementara sang pelatih diberikan bonus sebesar Rp 40 juta.

Aries Susanti menyebut bonus hanyalah dampak dari hasil kerja keras yang dia lakukan selama di Pelatnas dan pertandingan.

Kemenpora memberikan bonus kepada enam cabang olahraga berprestasi yang mengukir prestasi di kancah internasional sepanjang 2019 di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11). [Suara.com/Arief Apriadi]
Kemenpora memberikan bonus kepada enam cabang olahraga berprestasi yang mengukir prestasi di kancah internasional sepanjang 2019 di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11). [Suara.com/Arief Apriadi]

Terpenting, kata Aries, fokusnya untuk terus memberikan prestasi bagi Indonesia.

"Alhamdulillah, semoga pemerintah bisa terus men-support atlet-atlet ke depannya. Agar atlet Indonesia tambah semangat dan bibit-bibit atlet semakin meningkat untuk go international," ujar Aries.

"Bonus itu istilahnya hanya bonus, kita dikasih. Tapi kalau naik podium itu suatu kebanggaan kita sendiri. Kalau menurut saya, dapat medali lah yang membuat saya lebih bangga," sambungnya.

Ingin Jadi Pelatih

Karier Aries Susanti Rahayu di dunia panjat tebing secara hitung-hitungan masih akan berlangsung lama. Peraih medali emas Asian Games 2018 itu kini baru berusia 24 tahun.

Meski begitu, Aries telah memiliki cita-cita jika nantinya pensiun dari cabang olahraga yang dicintainya itu. Ia mengaku ingin menjadi pelatih dan membantu para atlet panjat tebing meraih cita-cita tertinggi.

"Secara pribadi, saya ingin memiliki pekerjaan tetap. Selain bisa kerja, saya juga ingin jadi pelatih untuk adik-adik saya. Agar bisa setidaknya merasakan atmosfer kompetisi dunia. Tak cuma nasional, tapi internasional," tukas Aries Susanti Rahayu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI