Menanti Tongkat Estafet Tontowi / Liliyana Berpindah Tangan

Kamis, 31 Oktober 2019 | 18:51 WIB
Menanti Tongkat Estafet Tontowi / Liliyana Berpindah Tangan
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, menang atas Takuro Hoki/Wakana Nagahara di babak perempat final Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (25/1). [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selepas pensiunnya Liliyana Natsir, sektor ganda campuran PBSI bak terombang-ambing dalam misi mengembalikan kedigdayaan di kancah bulutangkis dunia.

Harapan mencari pewaris tongkat estafet Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir jadi misi amat berat.

Ini mengingat tak konsistennya performa skuat asuhan Richard Mainaky.

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja selaku ujung tombak, kerap kali gagal memberikan penampilan terbaik.

Baca Juga: Klarifikasi Kasus Indisipliner, Praveen: Bukan Bolos, Tapi Ketiduran

Namun, kondisi itu mulai berubah setelah Praveen/Melati akhirnya meraih gelar di dua turnamen Eropa, yakni Denmark Open dan French Open 2019 pekan lalu.

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan (kiri) / Melati Daeva Oktaviati menunjukan piala di atas podium seusai mengalahkan ganda campuran China, Wang Yi Lyu / Huang Dong Ping pada laga final Denmark Open 2019 di Odense Sports Park, Denmark, Minggu (20/10/2019) malam WIB. [ANTARA FOTO/Nafielah - Humas PP PBSI]
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan (kiri) / Melati Daeva Oktaviati menunjukkan piala di atas podium seusai mengalahkan ganda campuran China, Wang Yi Lyu / Huang Dong Ping pada laga final Denmark Open 2019 di Odense Sports Park, Denmark, Minggu (20/10/2019) malam WIB. [Humas PBSI]

Gelar Denmark Open 2019 tak hanya menjadi podium kemenangan perdana bagi peringkat lima dunia tersebut.

Namun hal itu turut memutus dahaga gelar sektor ganda campuran—di turnamen BWF World Tour level Super 100 ke atas—sepanjang 2019.

Richard Mainaky pun mengapresiasi keberhasilan Praveen/Melati di dua tur Eropa.

Ia berharap hasil positif itu menjadi awal kebangkitan sektor ganda campuran Indonesia.

Baca Juga: Merendah Usai Kalahkan Ganda Top Dunia, Melati: Kami Belum Ada Apa-apanya

"Ini tentu sebagai harapan dan angin segar, bahwa sudah waktunya tongkat estafet dari Owi/Butet—sapaan akrab Tontowi/Liliyana—bisa mereka pikul," ujar Richard di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

"Ini sudah mulai terbukti, (gelar yang diraih Praveen/Melati) besar banget artinya," sambungnya.

Pelatih Ganda Campuran Pelatnas PBSI, Richard Mainaky, ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Pelatih Ganda Campuran Pelatnas PBSI, Richard Mainaky, ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]

Richard sendiri mengaku tak berani menyebut Praveen/Melati akan terus-terusan meraih gelar setelah tampil cemerlang di dua turnamen terakhir.

Namun yang pasti, pelatih berjuluk Tangan Besi itu ingin mengarahkan anak latihnya, tak hanya Praveen/Melati, agar bisa tampil bagus demi menjaga asa lolos ke Olimpiade 2020.

"Ini butuh proses panjang, kita tak bisa bilang mutlak mereka bakal bisa juara-juara terus. Tapi target saya tetap medali di Olimpiade. Lolos dan capai medali di sana," pungkas Richard Mainaky.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI