Eks Wakapolri Laporkan Menteri BUMN Erick Thohir ke Polda, Ini Penyebabnya

Sabtu, 26 Oktober 2019 | 12:03 WIB
Eks Wakapolri Laporkan Menteri BUMN Erick Thohir ke Polda, Ini Penyebabnya
Menteri BUMN yang juga mantan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir di Gedung Kemenpora, Jakarta, Selasa (8/10/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) Oegroseno melaporkan mantan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang kini menjabat Menteri BUMN, Erick Thohir, ke Polda Metro Jaya.

Oegroseno melaporkan Erick Thohir lantaran dinilai mesti bertanggung jawab atas dicoretnya kontingen tenis meja Indonesia ke SEA Games 2019 Filipina.

Laporan tersebut sudah diajukan sejak 6 Oktober 2019 lalu dan diterima oleh polisi dengan LP nomor LP/6408/X/2019/PMJ/Dit.Reskrimum.

Selain Erick Thohir, mantan Plt Sekretaris Jenderal (Sekjen) KOI Hellen Sarita de Lima pun turut dilaporkan.

Baca Juga: Hadiri Sertijab Menpora, Kecantikan Putri Zainudin Amali Curi Perhatian

"Keputusan KOI yang tiba-tiba tersebut menurut l PP PTMSI merupakan adanya konspirasi jahat yang disutradarai oleh mantan Plt Sekjen KOI Hellen Sarita de Lima dengan beberapa oknum Komite Eksekutif KOI," kata Oegroseno dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/10/2019).

Oegroseno mengatakan padahal pihaknya sudah menyiapkan empat atlet putra dan empat atlet putri ke SEA Games 2019.

Ketua Umum PP PTMSI Oegroseno di kawasan Sudirman, Senayan, Jakarta, usai konferensi pers terkait Kejuaraan Asia Tenis Meja 2019, Senin (2/9). [Suara.com/Arief Apriadi]
Ketua Umum PP PTMSI Oegroseno di kawasan Sudirman, Senayan, Jakarta, usai konferensi pers terkait Kejuaraan Asia Tenis Meja 2019, Senin (2/9). [Suara.com/Arief Apriadi]

Tak hanya itu, mantan Wakapolri ini juga telah menetapkan target perolehan medali di multievent dua tahunan tersebut.

Lebih lanjut, Oegroseno menerangkan bahwa pencoretan tersebut bermula ketika adanya dualisme kepengurusan PP PTMSI.

Padahal permasalahan tersebut sudah selesai setelah keluarnya putusan Mahkamah Agung nomor 274K/TUN/2015.

Baca Juga: Tinju Dunia: Eks Rival Ingatkan Pacquiao Hindari Duel Melawan 3 Petinju Ini

"Pengingkaran terhadap keputusan Mahkamah Agung RI yang diabaikan oleh para Petinggi KOI pimpinan Erick Thohir dengan mencoret cabang olahraga tenis meja dari SEA Games 2019," ujarnya.

Oegroseno juga mengungkapkan akibat pencoretan cabang tenis meja, PP PTMSI telah menelan kerugian anggaran hingga Rp 15 miliar.

Erick Thohir seusai menemui Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10/2019). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Erick Thohir seusai menemui Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10/2019). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

Belum lagi nasib para atlet yang sudah bertanding melawan para atlet dari delapan negara di tingkat Asia. Serta Timnas Tenis Meja Indonesia sudah mengikuti babak kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

"Pembatalan keberangkatan Timnas tenis meja ke Filipina oleh KOI pimpinan Erick Thohir juga meninggalkan rekam jejak tindak pidana membuat keterangan palsu," tandasnya.

Dalam kesempatan lain, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono belum mau membeberkan terkait pelaporan PTMSI terhadap Erick Thohir tersebut.

"Coba dicek ya," ujar Argo singkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI