Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali langsung tancap gas sehari setelah serah terima jabatan dari pelaksana tugas (Plt) Hanif Dhakiri, Kamis (24/10/2019) lalu.
Politikus partai Golkar itu mengunjungi beberapa pelatnas SEA Games 2019 untuk menampung aspirasi dari induk-induk cabang olahraga.
Didampingi Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto, Zainudin Amali menyambangi cabor panahan, atletik dan karate, Jumat (25/10/2019).
Baca Juga: Ini Agenda Besar yang Menanti Menpora Zainudin, Diantaranya MotoGP 2021
Saat mengunjungi pelatnas panahan di Lapangan Panahan, Senayan, Jakarta, menteri berusia 57 tahun itu menanyakan kebutuhan PP Perpani jelang mengikuti multievent dua tahunan tersebut.
"Tadi mereka bilang masih membutuhkan peralatan. Soal gizi dan lain-lain mereka bilang sudah oke," ujar Zainudin Amali di Lapangan Panahan, Senayan, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Amali menjelaskan bakal menampung segala keluhan. Bersama jajarannya, dia akan mencari solusi agar para pepanah Indonesia bisa mendapatkan busur tambahan.
Diketahui, setiap pepanah harusnya memiliki minimal dua busur. Namun, di pelatnas panahan jelang SEA Games 2019, masih terdapat dua atlet yang kekurangan 'senjata' tersebut.
"Kita catat. Jadi bertahap. Kedua jangan sampai ini salah, agar sesuai prosedur. Jangan dilanggar, karena ini APBN. Kita harus betul-betul hati-hati," tutur lelaki kelahiran Gorontalo itu.
Baca Juga: Indonesia Resmi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Menpora Tunggu Laporan PSSI
Hal serupa turut ditemui Zainudin Amali saat menyambangi pelatnas atletik dan karate. Khusus pelatnas Atletik, Amali diminta untuk memprioritaskan Stadion Madya sebagai venue khusus cabor atletik.