Suara.com - Jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin, pada 20 Oktober nanti, bursa calon menteri di Kabinet Jokowi Jilid II mulai menyeruak. Tak terkecuali posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Saat ini kursi Menpora diduduki Hanif Dhakiri selaku pelaksana tugas (Plt).
Hanif ditunjuk untuk sementara menggantikan Imam Nahrawi yang mundur akibat tersandung kasus dugaan suap oleh KPK.
Dari sudut pandang induk cabang-cabang olahraga di Tanah Air, sosok pengganti Imam Nahrawi di kursi Menpora periode 2019-2024 menjadi penting. Setidaknya menurut Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Baca Juga: 5 Fakta Patrick Day, Petinju yang Wafat Setelah 4 Hari Dipukul KO
Sekjen PBSI Achmad Budiharto menyebut sosok Menpora baru harus memiliki minimal tiga kriteria.
Hal itu diharapkan bisa memberi dampak positif bagi perkembangan dunia olahraga Tanah Air.
"Pertama, sosok Menpora ini haruslah orang yang tahu persis tentang kondisi dunia olahraga Indonesia. Kedua, pasti orang ini harus punya kemampuan manajerial yang baik," ujar Budiharto saat dihubungi Suara.com, Kamis (17/10/2019).
"Ketiga, sosok Menpora baru ini harus ahli dalam mengambil keputusan. Dia harus bisa memutuskan dan membuat skala prioritas terkait cabor-cabor," sambungnya.
Terkait kriteria nomor tiga, Budiharto menegaskan bahwa sosok Menpora baru ini harus benar-benar bisa memilah terkait dukungan untuk berbagai cabor. Khususnya yang memberikan prestasi bagi Indonesia.
Baca Juga: Pukul KO Sang Lawan hingga Koma, Conwell Tulis Surat, Isinya Bikin Haru
"Kemampuan anggaran negara kan terbatas, kalau mau tetap (memberikan dukungan) secara merata (semua cabor) kan susah," tutur Budiharto.
"Jadi harus ada prioritas, mana (cabor) yang harus didahulukan. Harus ada target-targetnya," pungkasnya.
Dalam perkembangan bursa Menpora di Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin Jilid II, terdapat beberapa nama yang diisukan bakal menempati jabatan tersebut.
Antara lain politikus PKB Saifullah Yusuf, Adian Napitupulu (anggota DPR RI fraksi PDIP), Icuk Sugiarto, dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).