Tak Hanya untuk Pembalap, MotoGP Jepang Juga Jadi Ujian Bagi Michelin

Rabu, 16 Oktober 2019 | 19:16 WIB
Tak Hanya untuk Pembalap, MotoGP Jepang Juga Jadi Ujian Bagi Michelin
Logo Michelin. [Shutterstock/360b]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - MotoGP 2019 tinggal menyisakan empat seri balapan lagi. Pada Minggu (20/10/2019) para pembalap harus menghadapi ujian di MotoGP Jepang. Tak cuma untuk pembalap, produsen ban Michelin pun menyebut Sirkuit Motegi sebagai ujian. Kenapa?

Dilansir dari situs resmi MotoGP, Michelin sudah bersiap untuk MotoGP Jepang sejak tiga minggu sebelumnya.

Pasalnya, Sirkuit Motegi punya beberapa spot yang membuat ban motor bekerja lebih keras.

Melihat karakter dari sirkuit sepanjang 4.8 kilometer itu, ada empat trek lurus yang sangat memanfaatkan titik tengah ban belakang.

Baca Juga: Sebelum Dilantik, Jokowi Akan Gelar Acara Perpisahan dengan JK dan Menteri

Lebih detail, sirkuit Motegi punya enam tikungan ke kiri dan delapan tikungan ke kanan yang sangat bergantung dengan ban depan.

Sirkuit Motegi, MotoGP Jepang. (YouTube)
Sirkuit Motegi, MotoGP Jepang. (YouTube)

Sebagai informasi, saat di tikungan ban depan bekerja harus bisa menjaga stabilitas motor.

Michelin pun memutuskan untuk memberikan opsi ban depan jenis soft, medium dan hard yang lebih simetris.

Sementara untuk ban belakang, Michelin membuatnya lebih asimetris karena akan mengeraskan sisi kanan.

Tak sampai di situ, Michelin juga menyiapkan antisipasi jika balapan dilakukan di lintasan basah, dengan memberikan ban depan dan belakang dengan komponen soft dan medium.

Baca Juga: Mulai Besok, BPJPH Wajibkan Semua Produk di Indonesia Bersertifikat Halal

Manager Michelin Motorsport Two-Wheel, Piero Taramasso mengatakan, "Ini adalah dua dari empat balapan di laut pasifik. Semua ini sangat bergantung sdengan waktu pengiriman logistik dan perbedaan karakter sirkuit."

"Motegi adalah sirkuit yang sangat menuntut stabilitas di ban depan karena pembalap harus melakukan hard-braking di banyak tikungan, salah satunya ya di tikungan dengan sudut 90 derajat. Mereka (pembalap) juga butuh grip lebih di ban belakang untuk bisa berakselerasi dari tikungan," jelas Piero Taramasso.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI