Suara.com - Anthony Sinisuka Ginting di luar dugaan harus angkat koper lebih dini dari Denmark Open 2019. Ia kalah di babak pertama dari Brice Leverdez (Prancis), Selasa (15/10/2019).
Bertanding di Odense Sportspark, Denmark, tunggal putra Indonesia itu takluk dengan skor dengan skor 21-16, 19-21, 20-22.
Kekalahan ini menjadi yang pertama buat Anthony dari pemain non unggulan di Denmark Open 2019 itu.
Sebelumnya ia sudah mengantongi tiga kemenangan dari Leverdez. Terakhir mereka berhadapan di New Zealand Open 2019.
Baca Juga: Pukul KO Sang Lawan hingga Koma, Conwell Tulis Surat, Isinya Bikin Haru
"Saya cukup kecewa dengan hasil hari ini, karena harus kalah di babak awal. Target saya tentunya berharap lebih tinggi, karena sekarang sudah perebutan poin menuju Olimpiade," kata Anthony.
"Tapi hari ini memang lawan main lebih rapi dan lebih siap dari sebelumnya. Beberapa pukulan yang sudah saya rancang untuk menyerang dia, ternyata masih bisa dia balikkan," lanjutnya dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Selasa (15/10/2019) malam.
"Persaingan di tunggal putra sebenarnya cukup ketat. Head-to-head dan ranking kadang nggak menjamin pasti menang. Siapa yang benar-benar siap, dia yang bisa menang di lapangan," imbuhnya.
Di game pertama, Anthony mampu meraih kemenangan, setelah kerap memimpin poin atas lawan. Masuk di game kedua, Anthony mulai mendapat perlawanan dari Leverdez dan harus kalah tipis 19-21.
Dalam kondisi imbang 1-1, Anthony tak berhasil membuka game penentu dengan baik. Ia tertinggal 2-11 dari lawan.
Baca Juga: 5 Petenis Wanita Terkaya Sepanjang Masa, Nomor 2 Si Cantik Maria Sharapova
Jatuh bangun, Anthony mencoba mengejar ketertinggalannya. Ia akhirnya mampu membalikkan keadaan menjadi 20-19.
Sayang setelah itu, langkah Anthony harus terkunci dan kalah 20-22.
"Game ketiga sebenarnya jadi penentu, tapi saya salah start, jadi jauh ketinggalan. Setelah itu saya coba buat nothing to lose aja, ambil poin satu-satu," tuturnya.
"Tapi pas poin kritis, ya bisa dibilang dia lebih beruntung. Karena tadi pas 20-20 bolanya dia seperti out tipis, tapi akhirnya dinyatakan masuk."
"Kalau poin kritis kayak gitu kan satu poin sangat berpengaruh. Sayang tadi saya terlalu jauh di awal. Kalau bisa ketat dari awal game ketiga mungkin bisa beda ceritanya," pungkas Anthony.