Mulai Klop dengan Rionny, Gregoria: Dia Sudah Lebih Tenang Sekarang

Rabu, 09 Oktober 2019 | 09:05 WIB
Mulai Klop dengan Rionny, Gregoria: Dia Sudah Lebih Tenang Sekarang
Pelatih Tunggal Putri Indonesia, Rionny Mainaky, memberikan arahan kepada Gregoria Mariska Tunjung. [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung menyebut komunikasinya dan sang pelatih, Rionny Mainaky sudah lebih lancar. Ia pun berharap bisa meraih hasil maksimal di Denmark Open 2019.

Rionny Mainaky baru melatih Gregoria cs pada awal April 2019. Ia pulang ke Indonesia setelah sembilan tahun melatih sektor ganda putra Jepang.

Saat dilatih Rionny, impresi Gregoria terhadap adik kandung Richard Mainaky itu kurang bagus.

Ia merasa kaget dengan sikap Rionny yang cukup keras saat melatih, terutama perihal komunikasi.

Baca Juga: Manny Pacquiao: Saya Terpikir untuk Pensiun, Tapi...

Namun, setelah enam bulan memimpin sektor tunggal putri PBSI, gaya melatih Rionny mulai berubah lebih tenang.

Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung dan sang pelatih, Rionny Mainaky (kanan), usai mengikuti pertandingan babak kedua Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (18/7). [Suara.com/Arief Apriadi]
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung dan sang pelatih, Rionny Mainaky (kanan), usai mengikuti pertandingan babak kedua Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (18/7). [Suara.com/Arief Apriadi]

Sikap keras saat melatih sektor ganda putra Jepang, secara perlahan mulai ditinggalkan.

"Lumayan lebih baik sekarang, karena dia sudah lebih tenang sekarang. Karena dulu mungkin dia terbiasa melatih laki-laki, jadinya apa-apa suka buru-buru," ujar Gregoria di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

"Padahal kalau pemain tunggal itu punya pola berbeda, harus mengatur (saat di lapangan). Tapi sekarang dia sudah tak seperti itu, sudah adaptasi," sambungnya.

Perubahan gaya latih Rionny menjadi lebih santai disyukuri oleh Gregoria.

Baca Juga: Denmark Open 2019: Anthony Ingin Balas Dendam Lawan Kento Momota

Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung (tengah), bersama Pelatih Tunggal Putri Pelatnas PBSI, Rionny Mainaky (kiri) dan Asisten Pelatih Tunggal Putri Pelatnas PBSI, Minarti Timur, dalam babak semifinal Piala Sudirman 2019, Sabtu (25/5). [Humas PBSI]
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung (tengah), bersama Pelatih Tunggal Putri Pelatnas PBSI, Rionny Mainaky (kiri) dan Asisten Pelatih Tunggal Putri Pelatnas PBSI, Minarti Timur, dalam babak semifinal Piala Sudirman 2019, Sabtu (25/5). [Humas PBSI]

Pasalnya, saat sang pelatih memperagakan gaya meledak-ledak di pinggir lapangan, pebulutangkis 20 tahun itu justru tak bisa menyerap sempurna instruksi pelatih.

"Pasti kita ngobrol terus. Saya bilang saja ke om Onny—sapaan akrab Rionny—bahwa saya suka tegang kalau diminta buru-buru. Ganda dan tunggal kan berbeda pola, jadi memberi tahunya berbeda juga," beber Gregoria.

Lebih jauh, Gregoria mengatakan pertukaran pikiran yang dilakukan dengan pelatih bukan perihal tawar-menawar soal program latihan.

Hal itu lebih dimaksudkan untuk mencari cara terbaik perihal kolaborasi pelatih dan anak didiknya.

"Menurut saya itu penting. Tapi saya ngobrol dengan pelatih untuk mencari jalan, bukan untuk menawar. Pastinya kalau untuk menawar juga pelatih tak akan setuju, jadi sekarang komunikasi lebih lancar," ungkap atlet jebolan Mutiara Cardinal tersebut.

Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, terhenti di perempat final Korea Open 2019 usai takluk dari pemain nomor satu dunia, Tai Tzu Ying (China Taipei), Jumat (27/9). [Humas PBSI]
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, terhenti di perempat final Korea Open 2019 usai takluk dari pemain nomor satu dunia, Tai Tzu Ying (China Taipei), Jumat (27/9). [Humas PBSI]

Dengan komunikasi yang lebih lancar dengan Rionny Mainaky, Gregoria berharap bisa mendapat hasil bagus di turnamen-turnamen ke depan.

Terdekat, tunggal putri peraih medali emas Kejuaraan Dunia Junior 2017 itu akan turun di Denmark Open 2019, 15-20 Oktober mendatang.

"Yang penting sih bisa fokus dan keluarkan penampilan terbaik, tapi untuk target sih inginnya delapan besar atau lebih, karena untuk naikin poin," pungkas Gregoria.

Di babak pertama Denmark Open 2019, Gregoria akan menghadapi lawan berat asal India, Pusarla V. Sindhu. Ini menjadi pertemuan keenam, dimana lima laga sebelumnya dimenangkan Pusarla.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI