Suara.com - Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung menyebut komunikasinya dan sang pelatih, Rionny Mainaky sudah lebih lancar. Ia pun berharap bisa meraih hasil maksimal di Denmark Open 2019.
Rionny Mainaky baru melatih Gregoria cs pada awal April 2019. Ia pulang ke Indonesia setelah sembilan tahun melatih sektor ganda putra Jepang.
Saat dilatih Rionny, impresi Gregoria terhadap adik kandung Richard Mainaky itu kurang bagus.
Ia merasa kaget dengan sikap Rionny yang cukup keras saat melatih, terutama perihal komunikasi.
Baca Juga: Manny Pacquiao: Saya Terpikir untuk Pensiun, Tapi...
Namun, setelah enam bulan memimpin sektor tunggal putri PBSI, gaya melatih Rionny mulai berubah lebih tenang.
Sikap keras saat melatih sektor ganda putra Jepang, secara perlahan mulai ditinggalkan.
"Lumayan lebih baik sekarang, karena dia sudah lebih tenang sekarang. Karena dulu mungkin dia terbiasa melatih laki-laki, jadinya apa-apa suka buru-buru," ujar Gregoria di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
"Padahal kalau pemain tunggal itu punya pola berbeda, harus mengatur (saat di lapangan). Tapi sekarang dia sudah tak seperti itu, sudah adaptasi," sambungnya.
Perubahan gaya latih Rionny menjadi lebih santai disyukuri oleh Gregoria.
Baca Juga: Denmark Open 2019: Anthony Ingin Balas Dendam Lawan Kento Momota
Pasalnya, saat sang pelatih memperagakan gaya meledak-ledak di pinggir lapangan, pebulutangkis 20 tahun itu justru tak bisa menyerap sempurna instruksi pelatih.