Suara.com - Hasil kurang maksimal yang diraih Lalu Muhammad Zohri di Kejuaraan Dunia Atletik 2019 tak membuatnya patah semangat. Sprinter muda andalan Indonesia itu langsung mengalihkan fokus ke Olimpiade 2020 Tokyo.
Zohri gagal meraih hasil impresif pada Kejuaraan Dunia yang berlangsung di Doha, Qatar, Jumat (27/9/2019). Turun di nomor lari 100 meter putra, atlet kelahiran Lombok Utara itu hanya mampu finis keenam pada babak penyisihan.
Mengikuti lomba di heat keenam, Zohri hanya mampu mencatatkan waktu 10,36 detik. Hasil itu membuatnya hanya menempati peringkat 25 dari total 48 atlet peserta.
Di Kejuaraan Dunia 2019, hanya sprinter yang menempati peringkat 1-24 pada babak penyisihan yang diperkenankan lolos ke semifinal.
Baca Juga: 5 Skenario Marc Marquez Kunci Titel Juara Dunia MotoGP 2019 di Thailand
Catatan waktu 10,36 detik bisa dibilang sebagai kemunduran bagi Zohri. Pasalnya, pelari berjuluk Bocah Ajaib dari Lombok itu sempat mencatatkan waktu impresif 10,03 detik hingga secara otomatis lolos ke Olimpiade 2020.
"Memang keadaannya seperti itu kita mau bagaimana. Tapi, kita evaluasi apa-apa yang kurang jadi harus diperbaiki seperti reaksi terlambat itu memang masih harus diperhatikan lagi," ujar Pelatih Lari Jarak Pendek PB PASI, Eni Nuraeni saat dihubungi wartawan, Rabu (2/10/2019).
Eni sendiri mengaku tak khawatir dengan kiprah anak didiknya di Kejuaraan Dunia. Apapun hasil yang diraih, event akbar itu dinilai Eni penting bagi Zohri yang saat ini masih berusia 19 tahun.
Ke depan, Eni beserta jajaran staf kepelatihan PB PASI akan mempersiapkan Zohri menuju Olimpiade 2020. Di samping itu, deretan turnamen atletik internasional tetap dijadikan sasaran antara.
"Kita tujuannya ke Olimpiade, sebelum itu kita akan lihat ada lomba-lomba di luar negeri sebelum menuju ke sana, kita akan ikut. Tapi, sejauh ini belum ada kalendernya. Tapi, pasti ada kemungkinan di Eropa atau Amerika Serikat," beber Eni.
Baca Juga: Herry Tak Masalah Hendra / Ahsan Gusur Kevin / Marcus dari Ranking 1 Dunia
Merujuk jadwal Olimpiade 2020 yang bakal berlangsung 24 Juli hingga 9 Agustus, Zohri masih memiliki waktu sekitar 10 bulan untuk terus mematangkan aspek teknis dan non-teknis.