Selain faktor non-teknis, Eni tak menampik Zohri tampil kurang maksimal di Doha.
Sprinter berjuluk Bocah Ajaib dari Lombok itu masih bermasalah dengan teknik start, sehingga tertinggal jauh dari pelari lainnya.
"Dari start saja sudah terlambat, dilihat dari reaksi start lebih jelek dari sebelum-sebelumnya. Dia ketinggalan dari lawannya, dia jadi agak grogi dan tidak fokus. Karena tidak fokus itu tekniknya jadi tidak benar. Dari awalnya sudah tidak sempurna," beber Eni.
Eni tak 100 persen menyalahkan Zohri atas kegagalan tersebut. Salah satu faktor lain yang disebut Eni sangat memengaruhi performa anak latihnya itu adalah perihal cuaca.
Baca Juga: Herry Tak Masalah Hendra / Ahsan Gusur Kevin / Marcus dari Ranking 1 Dunia
Cuaca di Khalifa International Stadium disebut Eni terbilang ekstrim. Saat Zohri melakukan pemanasan pada sore hari, suhu di venue masih sangat panas.
Namun, ketika perlombaan berlangsung, suhu di stadion menurun hingga menyentuh 15-18 derajat celcius.
"Sebetulnya prediksi tim pelatih harusnya Zohri bisa mencatatkan waktu dikisaran 10,20 detik, jadi bisa masuk ke babak selanjutnya. Cuma karena pengaruh cuaca dan transportasi ini," tutur Eni.
"Zohri mengatakan saat pemanasan sekian menit dadanya terasa pengap. Jadi kelembabannya sangat tinggi sekali, dan mungkin dia belum pernah mengalami kondisi seperti itu," pungkasnya.
Baca Juga: Kenapa Petinju Top Dunia Berebut Ingin Lawan Manny Pacquiao? Ini Alasannya