Suara.com - Satu per satu rencana pertarungan Daud Yordan berikutnya mulai terkuak. Petinju Indonesia itu dijadwalkan bertarung memperebutkan sabuk lowong juara dunia kelas ringan super IBA.
Tak hanya sabuk juara dunia IBA, petinju berjuluk Cino tersebut juga akan memperebutkan gelar lowong WBO Oriental.
Pertarungan tersebut akan berlangsung pada 17 November mendatang di Batu, Malang, Jawa Timur.
Sebelumnya, mantan juara dunia kelas bulu dan ringan IBO itu direncanakan akan tampil dalam kejuaraan tinju dunia sabuk WBC Silver dan WBO Oriental.
Baca Juga: Kenapa Petinju Top Dunia Berebut Ingin Lawan Manny Pacquiao? Ini Alasannya
Terkait sedikit perubahan tersebut, Presiden Direktur Mahkota Promotion, Gustiantira Alandy selaku promotor tinju Daud Yordan menyebut, pihak WBC tidak komitmen dengan kesepakatan sebelumnya.
"Selama WBC cuma bisa kasih gelar level Asia, dan selama Asia masih dikasih kesempatan nomor kesekian (untuk bisa tarung di level dunia), ya kita enggak perlu paksain untuk terus sama mereka," kata Tira saat dihubungi Suara.com, Senin (30/9/2019) malam WIB.
"Dari dulu kan kita dikasih kesempatan nomor entah keberapa...Daud bahkan pernah 1 bulan menjadi penantang ranking 1 WBA (Agustus 2016)."
"Setelah itu, Daud peringkat 2, mau ketemu (Jorge) Linares—juara dunia kelas ringan WBA saat itu—, tapi ada saja alasannya."
"Akhirnya yang ambil kesempatan adalah Anthony Crolla lewat eliminator, di kandang dia. Kita harus ambil, karena mengingat jarang petinju Asia dapat kesempatan besar."
Baca Juga: Penjajakan Duel Manny Pacquiao vs Floyd Mayweather Jilid II Dimulai
"Ada beberapa malah jadi juara dunia karena menjadi petinju pengganti. Contohnya Manny Pacquiao dan Srisaket Sor Rungvisai. Hal ini menandakan petinju-petinju Asia masih dianggap sebelah mata."