Suara.com - Sukses Indonesia di ajang Asian Games 2018 tak membuat Kemenpora menatap optimis prestasi kontingen Merah Putih di SEA Games 2019 Filipina.
Berbagai polemik yang terjadi di dunia olahraga Tanah Air dalam beberapa waktu terakhir, membuat Kemenpora tak yakin Indonesia bisa menjadi juara umum di SEA Games 2019.
Hal itu sebagaimana diungkapkan Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto saat ditemui di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (23/9/2019) malam WIB.
"Jadi sebetulnya golden month-nya (bulan emas—red) sudah lewat," kata Gatot.
Baca Juga: Jadwal Babak Pertama Korea Open 2019: 3 Wakil RI Tanding Hari Ini
"Harusnya setelah Asian Games 2018 itu kesempatan kami untuk membuat perencanaan agar SEA Games nanti di Filipina lebih baik dari dua tahun lalu," ujarnya.
Gatot tak menampik bahwa Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada beberapa pejabat Kemenpora akhir tahun lalu berdampak besar pada persiapan SEA Games 2019.
Apalagi, Imam Nahrawi juga telah memutuskan mundur dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) usai ditetapkan sebagai tersangka kasus suap oleh KPK pada, Rabu (18/9/2019).
Salah satu hal paling berimbas akibat kasus dana hibah Kemenpora untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) itu adalah tersendatnya penyaluran anggaran persiapan bagi cabang-cabang olahraga.
"Kami akui setelah OTT, bulan-bulan berikutnya, Januari dan seterusnya secara psikologis kami terpukul. Itu sangat pengaruh sekali," beber Gatot.
Baca Juga: Pesan Arum untuk Manny Pacquiao: Lawan Mayweather atau Pensiun
"Sehingga golden time kita jujur (terlewat). MoU cabor juga tidak lancar. Poin yang ingin kami sampaikan adalah jujur target di SEA Games 2019 Filipina itu rada berat. Untuk naik ke peringkat empat saja sepertinya sulit," pungkasnya.