Nasihat untuk Praveen / Melati: Jangan Merasa Lebih Baik dari Pasangan Kita

Senin, 23 September 2019 | 22:10 WIB
Nasihat untuk Praveen / Melati: Jangan Merasa Lebih Baik dari Pasangan Kita
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, terhenti di babak ketiga Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 usai kalah dari Robin Tabeling/Selena Piek (Belanda), Kamis (22/8). [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan pebulutangkis nasional Debby Susanto angkat bicara terkait performa pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Seperti diketahui, performa Praveen/Melati kerap tak konsisten. Teranyar komunikasi mereka dikabarkan sempat 'memburuk'.

Khususnya beberapa minggu sebelum pasangan peringkat tujuh dunia itu mengikuti China Open 2019 pekan lalu.

Hal itu sebagaimana diungkapkan Pelatih Ganda Campuran Pelatnas PBSI, Richard Mainaky.

Baca Juga: Pamit, Mantan Menpora Imam Nahrawi: Semoga Pengganti Saya Lebih Suci

"Intinya begini. Di latihan itu, komunikasi mereka tidak bagus. Jadi satu kalau mood-nya lagi tidak bagus, yang satu ngambek, pokoknya kesal, akhirnya di program (latihan) kedua, tidak mau berpartneran," ungkap Richard Mainaky, Selasa (17/9/2019).

"Di satu minggu ini komunikasi mereka sudah saling mendukung, sudah bisa tos di lapangan. Bahasa Meli—sapaan akrab Melati—kalau Praveen salah juga itu tersenyum, biasanya kan buang muka," Richard menambahkan.

Terkait hal itu, Debby yang pernah lama berpartner dengan Praveen, memberikan wejangan kepada Praveen/Melati agar menjadi pasangan yang solid.

Praveen Jordan/Debby Susanto membawa harum nama Indonesia dengan menjadi juara di turnamen bulutangkis tertua di dunia [Humas PBSI]
Praveen Jordan/Debby Susanto menjadi juara All England 2016. [Humas PBSI]

Menurutnya, baik Praveen maupun Melati harus bisa menahan ego masing-masing.

Hal itu, kata Debby yang menjadi juara All England 2016 bersama Praveen, sangat penting sebagai sebuah pasangan ganda campuran.

Baca Juga: Praveen / Melati Diminta Redam Ego, Ada Masalah Apa?

"Ya komunikasi yang paling penting. Dan jangan merasa diri kita lebih baik dari pasangan. Karena main sebagai pemain ganda ya sama-sama membutuhkan pasangannya," ujar Debby Susanto saat dihubungi Suara.com, Senin (23/9/2019).

"Mereka juga harus ada rasa tanggung jawab yang sama mulai dari hal kecil. Seperti tanggung jawab di latihan dan sebagainya," sambungnya.

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, terhenti di babak pertama China Open 2019 usai kalah dari wakil India, Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa, Selasa (17/9). [Humas PBSI]
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, terhenti di babak pertama China Open 2019 usai kalah dari wakil India, Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa, Selasa (17/9). [Humas PBSI]

Sejak dipasangkan pada 2018 silam, performa Praveen/Melati sejatinya tak buruk-buruk amat.

Terbukti mereka kini jadi salah satu ujung tombak sektor ganda campuran Indonesia, bersama Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Dalam periode lebih dari satu tahun, Praveen/Melati juga lima kali lolos ke final turnamen BWF World Tour.

Antara lain India Open (2018, 2019), New Zealand Open 2019, Australia Open 2019, dan Japan Open 2019.

Namun sayangnya, dari kelima final itu, Praveen/Melati belum berhasil mengkonversikan menjadi gelar juara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI