Suara.com - Ambisi Valentino Rossi merebut gelar juara dunia pada MotoGP 2019 harus dikubur dalam-dalam. Ia sudah tak mungkin lagi bisa mengejar perolehan poin Marc Marquez.
Marquez yang masih kokoh di puncak klasemen sementara pebalap, hingga lima seri tersisa telah mengumpulkan 300 poin.
Sedangkan Rossi yang menempati urutan keenam klasemen, terpaut 163 poin dari juara bertahan MotoGP dari tim Repsol Honda tersebut.
Asumsinya dengan lima balapan tersisa, The Doctor—julukan Valentino Rossi—hanya maksimal memperoleh 262 poin.
Baca Juga: Pamit, Mantan Menpora Imam Nahrawi: Semoga Pengganti Saya Lebih Suci
Tak ayal, rider gaek asal Italia itu pun harus memperpanjang lagi 'puasanya' setelah terakhir kali menjadi juara dunia pada tahun 2009 silam.
Sementara itu, pada balapan akhir pekan lalu di Sirkuit Motorland, Aragon, Valentino Rossi gagal meraih podium.
Pebalap Monster Energy Yamaha itu harus puas finis kedelapan. Terpaut 23,623 detik dari Marquez yang keluar sebagai juara MotoGP Aragon 2019.
Rossi menjelaskan penyebab kegagalannya tampil impresif di Aragon. Menurutnya ada dua faktor yang menghambatnya.
Pertama, terkait kecepatan. Berikutnya soal cengekeraman ban, khususnya ban belakang yang lagi-lagi menjadi PR bagi motor Yamaha di Aragon.
Baca Juga: Tinju Dunia: Manny Pacquiao Ajak Mayweather Duel Resmi, Bukan Ekshibisi
"Saya tahu kecepatan motor saya tidak fantastis, sangat tidak cukup untuk bertarung meraih podium," ujar pebalap berusia 40 tahun, dikutip dari Bike Sports News, Senin (23/9/2019).
"Balapannya sangat berat karena kami memulai dengan ban hard sebagaimana yang digunakan pebalap Yamaha lainnya."
"(Fabio) Quartararo dan Maverick (Vinales) juga mengalami masalah yang sama pada ban di akhir-akhir balapan."
"Tapi saya sudah mengalami kendala ban belakang itu setelah lima atau enam lap," jelas Valentino Rossi.
Balapan MotoGP 2019 berikutnya akan digelar di Sirkuit Buriram, Thailand pada 6 Oktober mendatang.