Menang dalam Kondisi Cedera, Ini Rahasia Hendra / Ahsan

Sabtu, 21 September 2019 | 21:17 WIB
Menang dalam Kondisi Cedera, Ini Rahasia Hendra / Ahsan
Pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan merengkuh trofi Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 di St. Jakobshalle Basel, Swiss, Minggu (25/8/2019) malam WIB. [Dok. PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan tidak dalam kondisi terbaik saat memenangi laga semifinal China Open 2019 menghadapi wakil tuan rumah, Li Jun Hui/Liu Yu Chen, Sabtu (21/9/2019).

Mohammad Ahsan diketahui mengalami sedikit cedera di betis kanan dan kirinya. Cedera itu sudah membekap Ahsan saat memainkan laga babak kedua menghadapi pasangan Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko.

Saat memainkan laga perempat final menghadapi Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang), kondisi cedera pebulutangkis 32 tahun itu juga diketahui belum pulih.

Namun, kondisi tersebut nyatanya tak membuat semangat Hendra/Ahsan mengendur. Juara All England dan Kejuaraan Dunia 2019 tersebut justru tampil apik dan berhasil mengandaskan Li/Liu dua game langsung, 22-20, 21-11.

Baca Juga: Pecundangi Wakil Denmark, Anthony Ginting Melaju ke Final China Open 2019

Ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan membawa bendera Merah-Putih seusai memenangi pertandingan melawan ganda putra Jepang, Takuro Hoki / Yugo Kobayashi pada laga final Kejuaraan Dunia 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Minggu (25/8/2019) malam WIB. [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak]
Ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan membawa bendera Merah-Putih seusai memenangi pertandingan melawan ganda putra Jepang, Takuro Hoki / Yugo Kobayashi pada laga final Kejuaraan Dunia 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Minggu (25/8/2019) malam WIB. [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak]

Usai laga, Mohammad Ahsan menjelaskan bahwa kondisi cedera memaksa dirinya dan Hendra sedikit mengubah strategi bermain. Hal itu dilakukan untuk mengakomodir pergerakannya yang terbatas akibat cedera.

"Kuncinya tadi di game pertama, setelah menang di game pertama, di game kedua kami jadi lebih tenang," ujar Mohammad Ahsan dalam rilis yang diterima Suara.com, Sabtu (21/9/2019).

"Kondisi kaki saya masih sama, tadi tidak banyak reli dan memang sengaja sebisa mungkin tidak banyak bergerak. Memang kami sengaja ubah strategi karena pergerakannya terbatas," sambungnya.

Sementara Hendra Setiawan mengaku kaget bisa memenangkan laga semifinal dengan cukup mudah. Selain karena masalah cedera, Li/Liu diketahui merupakan salah satu ganda putra yang bertengger di jajaran elit dunia.

"Memang lapangannya ada angin, tadi di game pertama kami kalah angin. Kami kaget juga bisa menang dua game langsung, dan game keduanya cukup mudah, mungkin mereka lagi nggak enak mainnya," tutur Hendra.

Baca Juga: Hendra/Ahsan ke Final, Indonesia Pastikan Satu Gelar di China Open 2019

Dengan kemenangan tersebut, Hendra/Ahsan telah membukukan delapan kali final di sepanjang 2019. Dari tujuh final sebelumnya, ganda putra yang kini berkarier di jalur profesional itu sukses memenangkan tiga gelar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI