Suara.com - Pada balapan yang digelar di Sirkuit Misano, aksi Marc Marquez yang berhasil mengatasi perlawanan sengit dari Fabio Quartararo menjadi sorotan.
Namun kontras dengan pencapaian Marquez, pembalap tim satelit Honda Cal Crutchlow merasa hal yang dilakukan Marquez merupakan keajaiban.
Hal ini dia lontarkan, mengingat hanya Marc Marquez yang bisa meraih podium, sementara 3 pembalap Honda lainnya tampak kesulitan.
Bahkan kedua pembalap tim satelit Honda, Cal Crutchlow dan Takaaki Nakagami harus rela masuk garasi lebih awal lantaran jatuh dan gagal finis.
Baca Juga: Hasil FP2 MotoGP San Marino 2019: Marc Marquez Dikepung Rider Yamaha
Ditambah Jorge Lorenzo, rekan satu tim Marc Marquez yang hanya bisa finis di urutan 14, membuat Crutchlow beranggapan bahwa motor Honda mempunyai titik lemah.
![Pebalap LCR Honda, Cal Crutchlow. [AFP/Jose Jordan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/10/26/40304-cal-crutchlow.jpg)
"Saya mencoba mencapai kecepatan tertinggi, yang mana tetap saja sangat lambat. Namun saya tak merasakan adanya tanda-tanda bahwa saya akan jatuh." ujar Crutchlow dikutip dari Crash.
"Saya tidak merasa melakoni sesi tes sebelum balapan dengan baik. Bahkan saya tidak bisa balapan dengan baik akhir pekan lalu. Tapi biasanya walaupun begitu, saya masih mampu finis 8 besar, namun kali ini tidak." imbuhnya.
Menurutnya, titik lemah dari Honda saat ini adalah sulitnya motor untuk berbelok. Namun ia juga menyoroti bagaimana Marquez mampu menaklukkan motor tersebut.
"Kami tertinggal jauh, bahkan sejak test. Kami tak membuat peningkatan. Masalah utamanya adalah saya susah berbelok, membuat balapan 27 putaran terasa sangat lama, dan saya cuma bisa mampu menyelesaikan 22 putaran." kata pembalap LCR Honda tersebut.
Baca Juga: Bukan Dovizioso atau Rossi, Ini Rider Potensial Penjegal Marc Marquez
![Pebalap Repsol Honda Marc Marquez merayakan keberhasilannya menjuarai MotoGP San Marino 2019 usai mengalahkan pesaingnya, Fabio Quartararo (kiri), di Sirkuit Misano, Minggu (15/9). [AFP/Marco Bertorello]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/09/16/78970-marc-marquez-dan-fabio-quartararo-motogp-san-marino-2019.jpg)
"Sulit diterima sebab jika kondisi motor saya minim grip, saya biasanya tetap baik-baik saja. Jadi jatuh dari posisi 12 merupakan lelucon. Marquez melakukan keajaiban, sesimpel itu." imbuhnya