Suara.com - Tim Indonesia gagal menaklukan New Zealand di Grup II Zona Asia/Oceania Piala Davis 2019, Minggu (15/9/2019). Dalam laga di Lapangan Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta, skuat Merah Putih kandas 1-3.
Namun, dalam momen memilukan itu, muncul secercah harapan dalam bentuk petenis muda, Ari Fahresi. Ya, Ari menjadi satu-satunya wakil Merah Putih yang membukukan kemenangan.
Ari yang bermain di partai keempat, atau setelah Indonesia dipastikan kalah, secara mengejutkan sukses menundukan Ajeet Rai.
Petenis berusia 17 tahun itu menang dengan skor 6-3, 2-6, [10-7]. Untuk diketahui, ini merupakan debut Ari di Piala Davis.
Baca Juga: Kalah 1-3 dari New Zealand, Indonesia Kubur Mimpi Naik Kelas di Piala Davis
"Saya mungkin dianggap remeh. Tapi berkat semangat dukungan suporter, dan doa orang tua, (saya bisa menang)," ujar Ari Fahresi di Lapangan Tenis GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (15/9/2019).
"Ke depannya mungkin saya harus lebih semangat lagi," sambungnya.
Ke depannya, Ari yang turut masuk ke dalam Surat Keputusan (SK) pemusatan latihan (pelatnas) SEA Games 2019, ingin mengatrol prestasinya lebih tinggi.
Sebagai pemain junior, petenis kelahiran 2002 itu ingin meningkatkan peringkatnya, dengan tujuan agar bisa mengikuti lebih banyak ajang internasional.
"Saya sekarang masih junior. Saya sering main di ITF Junior. Di senior baru dua kali. Ya intinya harus lebih banyak bertanding disenior maupun junior," pungkasnya.
Baca Juga: Piala Davis: Jamu Selandia Baru, Tim Indonesia Optimis Curi Kemenangan