Debut Manis Ari Fahresi di Piala Davis 2019

Minggu, 15 September 2019 | 17:25 WIB
Debut Manis Ari Fahresi di Piala Davis 2019
Ari Fahresi saat menghadapi Ajeet Rai di laga keempat Grup II Aisa/Oceania Piala Davis 2019 di Lapangan Tenis GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (15/9/2019). [Dok. Tennis Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim Indonesia gagal menaklukan New Zealand di Grup II Zona Asia/Oceania Piala Davis 2019, Minggu (15/9/2019). Dalam laga di Lapangan Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta, skuat Merah Putih kandas 1-3.

Namun, dalam momen memilukan itu, muncul secercah harapan dalam bentuk petenis muda, Ari Fahresi. Ya, Ari menjadi satu-satunya wakil Merah Putih yang membukukan kemenangan.

Ari yang bermain di partai keempat, atau setelah Indonesia dipastikan kalah, secara mengejutkan sukses menundukan Ajeet Rai.

Konferensi pers skuat Indonesia setelah kalah 1-3 dari New Zealand di laga Grup II Zona Asia/Oceania Piala Davis 2019 di Lapangan Tenis GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (15/9/2019). (Suara.com /Arief Apriadi)
Petenis muda Indonesia, Ari Fahresi (ketiga dari kiri) dalam konferensi pers kekalahan 1-3 Indonesia dari New Zealand di laga Grup II Zona Asia/Oceania Piala Davis 2019 di Lapangan Tenis GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (15/9/2019). (Suara.com/ Arief Apriadi)

Petenis berusia 17 tahun itu menang dengan skor 6-3, 2-6, [10-7]. Untuk diketahui, ini merupakan debut Ari di Piala Davis.

Baca Juga: Kalah 1-3 dari New Zealand, Indonesia Kubur Mimpi Naik Kelas di Piala Davis

"Saya mungkin dianggap remeh. Tapi berkat semangat dukungan suporter, dan doa orang tua, (saya bisa menang)," ujar Ari Fahresi di Lapangan Tenis GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (15/9/2019).

"Ke depannya mungkin saya harus lebih semangat lagi," sambungnya.

Ke depannya, Ari yang turut masuk ke dalam Surat Keputusan (SK) pemusatan latihan (pelatnas) SEA Games 2019, ingin mengatrol prestasinya lebih tinggi.

Sebagai pemain junior, petenis kelahiran 2002 itu ingin meningkatkan peringkatnya, dengan tujuan agar bisa mengikuti lebih banyak ajang internasional.

"Saya sekarang masih junior. Saya sering main di ITF Junior. Di senior baru dua kali. Ya intinya harus lebih banyak bertanding disenior maupun junior," pungkasnya.

Baca Juga: Piala Davis: Jamu Selandia Baru, Tim Indonesia Optimis Curi Kemenangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI