Suara.com - Mantan CEO Mercedes, Nicky Fry mengungkapkan bahwa Lewis Hamilton bukanlah pilihan utama pebalap pengganti Michael Schumacher pada balapan Formula 1 (F1) tahun 2013 silam.
Fry menyebut saat itu jajaran direksi Mercedes lebih 'menyukai' pebalap asal Jerman, Nick Heidfeld. Alasannya karena ingin mempertahankan identitas ke-Jerman-an.
Seperti diketahui, Mercedes merupakan pabrikan otomotif terkemuka dari Jerman.
Sejak memutuskan kembali ke lintasan F1 pada musim 2010, Mercedes memilih menggunakan jasa duet Jerman, Michael Schumacher dan Nico Rosberg, sebagai pebalap mereka.
Baca Juga: Performa The Minions Dinilai Turun, Marcus Balik Tanya: Mana yang Menurun?
Setelah tiga musim memperkuat tim Mercedes, pada akhir musim 2012, Michael Schumacher memutuskan kembali pensiun.
"Awalnya saya tidak bisa meyakinkan direksi Mercedes untuk merekrut Hamilton," tulis Fry dalam bukunya berjudul "Survive. Drive. Win.", seperti dilansir dari GP Fans, Jumat (13/9/2019).
"Lebih dari sekali kami diminta untuk mencari ide lain. Untuk sebuah alasan, kami disuruh melihat orang-orang seperti Nick Heidfeld lagi."
"Heidfeld tertarik mendapatkan kursi (di tim Mercedes). Dia berulang kali mengirim saya foto-foto dirinya, keluarganya, dan anjingnya sebagai upaya membuat saya tertarik merekrutnya, tapi usaha itu sia-sia," tukasnya.
Pihak Mercedes akhirnya setuju merekrut Lewis Hamilton (Inggris), dan menduetkannya dengan Nico Rosberg.
Baca Juga: Terungkap! Begini Perasaan Ongen pada Malam Sebelum Rebut Sabuk WBC Asia
Keputusan itu membuahkan hasil positif, dimana Mercedes keluar sebagai juara konstrukstor F1 dari musim 2014 hingga 2018.
Sementara Lewis Hamilton menjadi juara dunia di musim 2014, 2015, 2017, dan 2018. Sedangkan Rosberg memutuskan pensiun setelah menggondol gelar juara dunia F1 2016.