Dimediasi Kemenpora, Ini 4 Poin Kesepakatan KPAI dan PB Djarum

Kamis, 12 September 2019 | 15:43 WIB
Menpora Imam Nahrawi (tengah) dalam konferensi pers mediasi antara KPAI, PB Djarum, dan PBSI terkait polemik audisi bulutangkis PB Djarum di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kemenpora menggelar mediasi antara dua pihak berpolemik, PB Djarum dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), terkait audisi umum pencarian bakat bulutangkis pada, Kamis (12/9/2019).

Pertemuan yang berlangsung di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta itu dipimpin langsung Menpora Imam Nahrawi dan dihadiri Sekjen PP PBSI Achamad Budiharto, Ketua KPAI Susanto, Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty, serta pengurus PB Djarum Lius Pongoh.

Ketua KPAI Susanto (kanan) dan Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Ketua KPAI Susanto (kanan) dan Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]

"Siang ini kita melakukan rapat koordinasi dengan KPAI, PB Djarum, PBSI bersma Kemenpora untuk membahas masalah yang sangat penting bagi masa depan olahraga, khususnya bulutangkis," ujar Menpora dalam konferensi pers di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis (12/9/2019).

Hasil pertemuan tersebut menyepakati empat hal. Antara lain:

Baca Juga: Wiranto Siap Mundur dari Kursi Ketum PBSI Bila...

1. Para pihak yang beberapa waktu terakhir ini berpolemik tentang masalah Audisi Bulutangkis Djarum (KPAI dan Djarum Foundation) telah mengadakan pertemuan yang dipimpin oleh Menpora, dengan tujuan untuk mencari solusi agar Audisi Bulutangkis tetap berkesinambungan dengan sejumlah catatan penting dan harus sesuai ketentuan yang berlaku;

2. Alasan utama adanya kesinambungan Audisi Bulutangkis ini adalah dengan mempertimbangkan adanya ketersediaan atlet bulutangkis usia muda secara selektif dan berjenjang dalam berkontribusi bagi proses pembibitan atlet bulutangkis nasional, karena cabor bulutangkis masih menjadi salah satu cabang olahraga penyumbang utama perolehan medali di sejumlah event olahraga intemasional;

3. Atas dasar poin nomor satu dan dua diatas, maka disepakati hal sebagai berikut:

a. Djarum Foundation:
PB Djarum sepakat untuk mengubah nama yang semula AUDISI UMUM BEASISWA PB DJARUM 2019 menjadi AUDISI UMUM BEASISWA BULUTANGKIS tanpa menggunakan logo, merk dan brand image Djarum.

b. KPAI:
KPAI sepakat untuk mencabut surat KPAI tanggal 29 Juli 2019 tentang permintaan pemberhentian AUDISI DJARUM.

Baca Juga: Alan Budikusuma: PB Djarum Pamit Bukan karena Ngambek, Tapi...

4. Kemenpora, KPAI, dan PBSI sepakat memberikan kesempatan kepada PB Djarum untuk konsolidasi secara internal guna melanjutkan audisi di tahun 2020 dan seterusnya, dengan mengacu pada kesepakatan yang telah diambil pada pertemuan hari ini tanggal 12 September 2019 bertempat di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga yang dipimpin oleh Menpora.

Menpora Imam Nahrawi dalam konferensi pers terkait mediasi antara PB Djarum dan KPAI di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Menpora Imam Nahrawi dalam konferensi pers terkait mediasi antara PB Djarum dan KPAI di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]

Menpora Imam Nahrawi berharap kesepakatan itu bisa segera mengakhir polemik yang terjadi.

Ia meminta PB Djarum selaku penyelenggara audisi umum itu bisa mempertimbangkan untuk kembali menggelar kegiatan tersebut tahun depan.

"Empat poin itu yang kami sepakati. Dengan demikian selesailah polemik tentang audisi umum untuk tahun 2019 ini. Dan semoga 2020 nanti PB Djarum secara internal bisa melanjutkan audisi umum 2020 dan tahun seterusnya," harap Menpora Imam Nahrawi.

Sebelumnya, PB Djarum memutuskan menghentikan audisi umum pencarian bakat bulutangkis yang telah diselenggarakan sejak 2006 pada 2020 mendatang.

Keputusan diambil lantaran dituding KPAI telah melakukan praktik eksploitasi anak lewat program pencarian bakat.

Penggunaan brand Djarum pada kaos masing-masing peserta audisi, dianggap KPAI sebagai sarana iklan rokok terselubung yang memanfaatkan tubuh anak sebagai medianya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI