Suara.com - Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadikan turnamen China Open 2019 sebagai ajang penebusan kekecewaan setelah tampil buruk di Chinese Taipei Open 2019 pekan lalu.
Pada turnamen yang digelar di Taipei Arena, 3-8 September lalu itu, Fajar/Rian yang merupakan unggulan pertama terhenti di perempat final.
Peringkat tujuh dunia itu kandas dari pasangan Denmark, Mathias Boe/Mads Conrad-Petersen, dengan skor ketat, 16-21, 21-19, dan 17-21.
Fajar/Rian tak menampik hasil itu sangat mengecewakan. Sebab mereka tengah mencari konsistensi permainan dan tentunya poin menuju Olimpiade 2020.
Baca Juga: Indonesia Masters 2019: Jadi Unggulan Pertama, Ini Respons Fajar / Rian
Karenanya, ajang China Open 2019 yang akan berlangsung 17-22 September mendatang dipandang penting.
Meski tak menyebut target secara khusus, Fajar/Rian mengaku ingin tampil maksimal dan memperbaiki kekurangan di turnamen sebelumnya.
"Jadi kita ingin memberikan yang terbaik lagi. Di Chinese Taipei Open kita tak konsisten, jadi ingin memperbaiki kesalahan itu. Terutama dari segi permainannya," ujar Fajar Alfian di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (11/9/2019).
"Di Chinese Taipei Open kemarin, memang pasangan Denmark belum lama dipasangkan. Tapi secara individual mereka bagus. Kita secara strategi memang kalah. Jadi itu yang harus kita evaluasi di China Open nanti," sambungnya.
Di babak pertama China Open 2019, Fajar/Rian sudah ditunggu pasangan Thailand, Bodin Isara/Maneepong Jongjit. Ini akan menjadi pertemuan perdana antar kedua pasangan.
Baca Juga: Susy Susanti Kenang BJ Habibie: Antara Kerusuhan 1998 dan Thomas-Uber