"PB Djarum sendiri kontribusi atlet ke PBSI itu hampir 50 persen. Jadi kalau KPAI bilang masih ada klub-lub lain untuk lakukan audisi ya memang ada, silakan tak masalah," tuturnya.
"Saya sudah sampaikan ke KPAI bahwa PB Djarum bukan satu-satunya yang buat audisi. Tapi kalau ini berhenti wah ini seram. Yang dipikirkan KPAI kan hanya dari sisi (melanggar) undang-undang, tapi mereka tidak lihat sisi positifnya," pungkas Alan Budikusuma.
Sebagaimana diketahui, Djarum Foundation resmi menghentikan audisi umum pencarian bakat PB Djarum dimulai pada 2020 mendatang.
Keputusan penghentian ini lantaran PB Djarum dinilai Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah melakukan praktik eksploitasi anak terselubung.
Baca Juga: Legenda F1 Michael Schumacher Dirawat di Rumah Sakit Paris, Ada Apa?
KPAI menilai brand image Djarum yang tersemat pada setiap kaos peserta audisi, merupakan usaha promosi produk rokok dengan memanfaatkan tubuh anak sebagai wadahnya.