Suara.com - Legenda bulutangkis Alan Budikusuma memprediksi berhentinya audisi umum pencarian bakat PB Djarum akan berdampak luas pada dunia perbulutangkisan Indonesia.
Ia menyebut dampaknya bisa sampai kiprah Indonesia di ajang Youth Olympic atau Olimpiade Remaja 2022.
Menurut Alan, PBSI selaku induk olahraga bulutangkis Tanah Air, sangat membutuhkan peran swasta.
Dalam hal ini klub-klub untuk menyuplai atlet-atlet remaja dalam rentang usia remaja yakni 14-18 tahun.
Baca Juga: Legenda F1 Michael Schumacher Dirawat di Rumah Sakit Paris, Ada Apa?
Berhentinya audisi PB Djarum disebut Alan akan mengurangi suplai atlet-atlet muda berbakat ke PBSI.
"Efeknya itu besar. Pembinaan itu sendiri. Ini juga akan bermasalah buat PBSI," ujar Alan Budikusuma saat dihubungi Suara.com, Selasa (10/9/2019).
"Di mana PBSI diminta target oleh pemerintah dalam hal ini KOI (Komite Olimpiade Indonesia) untuk menyiapkan atlet muda di Youth Olympic (2022), dan kejuaraan dunia junior," sambungnya.
Alan Budikusuma tak menampik bahwa suplai atlet-atlet berbakat ke PBSI tak hanya datang dari PB Djarum.
Banyak klub-klub lain yang turut menyumbang atlet-atlet berbakatnya. Misalnya PB Jaya Raya, Mutiara Cardinal, dan SGS PLN.
Baca Juga: Tinju Dunia: Manny Pacquiao Jajaki Negosiasi Lawan Petinju Muda Ini
Namun, suami legenda bulutangkis Susy Susanti itu menyebut kontribusi PB Djarum bisa dibilang cukup besar, lantaran sangat aktif dan masif dalam pencarian bibit-bibit muda.