Suara.com - Berhentinya audisi umum pencarian bakat bulutangkis PB Djarum mulai tahun 2020 mendatang membuat sejumlah orang tua peserta bingung.
Muhammad Nasihin, orang tua peserta Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Purwokerto, Jawa Tengah contohnya, mengaku bingung mewujudkaan impian anak bila tidak ada audisi lagi.
"Yang pasti bingung. Karena dengan audisi itu, harapan saya, anak bisa dimudahkan dengan beasiswa itu," kata Nasihin ditemui Suara.coma di sela-sela audisi PB Djarum, Selasa (10/9/2019).
"Tapi kalau tidak diadakan lagi nanti bagaimana saya bisa mewujudkan cita-cita anak saya?" sambungnya.
Baca Juga: Alan Budikusuma: PB Djarum Pamit Bukan karena Ngambek, Tapi...
"Padahal impian anak saya itu ingin jadi atlet bulutangkis nasional. Dan yang saya tahu, lewat audisi PB Djarum ini tepat, karena katanya akan gratis, sehingga tidak merepotkan orang tua," tukas Nasihin.
Sementara itu, orang tua peserta lainnya, Arif mengaku tidak bisa bicara banyak terkait berhentinya audisi tersebut.
Dia hanya berharap ke depan tetap ada audisi lagi, sehingga tidak menyulitkan mimpi anaknya, maupun anak lain yang ingin menjadi atlet nasional.
"Kalau soal kebijakan itu, saya tidak tahu apa-apa. Jadi sebagai orang tua saya hanya berusaha ingin mewujudkan cita-cita anak jadi atlet," tuturnya.
"Kalau memang audisi berhenti, ya berarti hanya berlatih di PB saja di Magelang. Syukur-syukur ke depan bisa terus berlanjut (audisinya) sehingga anak saya bisa berkesempatan mewujudkan impian," lanjut Arif.
Baca Juga: Tinju Dunia: Manny Pacquiao Jajaki Negosiasi Lawan Petinju Muda Ini
Arif menceritakan butuh perjuangan baginya dalam mengantarkan anaknya mengikuti audisi PB Djarum di Purwokerto. Ia berangkat dengan biaya hasil berhutang.
"Jujur saja, saya ke sini karena keinginan anak supaya bisa masuk audisi bergengsi ini. Orang tua sifatnya mendukung," ujarnya.
"Tadinya karena kemampuan tak ada, mau membatalkan acara ke audisi PB Djarum di sini. Tapi anak saya kehilangan semangat. Akhirnya cari cara lain dengan meminjam uang, sehingga bisa ikut audisi di Purwokerto," ungkap Arif.
Sebagaimana diketahui, Djarum Foundation resmi menghentikan audisi umum pencarian bakat PB Djarum dimulai pada 2020 mendatang.
Keputusan penghentian ini lantaran PB Djarum dinilai Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah melakukan praktik eksploitasi anak terselubung.
KPAI menilai brand image Djarum yang tersemat pada setiap kaos peserta audisi, merupakan usaha promosi produk rokok dengan memanfaatkan tubuh anak sebagai wadahnya.
Kontributor : Teguh Lumbiria