"Jujur saja, saya ke sini karena keinginan anak supaya bisa masuk audisi bergengsi ini. Orang tua sifatnya mendukung," ujarnya.
"Tadinya karena kemampuan tak ada, mau membatalkan acara ke audisi PB Djarum di sini. Tapi anak saya kehilangan semangat. Akhirnya cari cara lain dengan meminjam uang, sehingga bisa ikut audisi di Purwokerto," ungkap Arif.
Sebagaimana diketahui, Djarum Foundation resmi menghentikan audisi umum pencarian bakat PB Djarum dimulai pada 2020 mendatang.
Keputusan penghentian ini lantaran PB Djarum dinilai Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah melakukan praktik eksploitasi anak terselubung.
Baca Juga: Alan Budikusuma: PB Djarum Pamit Bukan karena Ngambek, Tapi...
KPAI menilai brand image Djarum yang tersemat pada setiap kaos peserta audisi, merupakan usaha promosi produk rokok dengan memanfaatkan tubuh anak sebagai wadahnya.
Kontributor : Teguh Lumbiria