Selain di kaos para peserta, KPAI turut meminta PB Djarum mencopot brand image diseluruh elemen pendukung audisi umum, seperti kaos panitia dan sebagainya.
"Saya lihat dari KPAI datang mereka lakukan survei, tapi hanya melihat berdasarkan branding-nya. Kalau eksploitasi anak, otomatis orang tua anak tersebut harusnya marah dong," bebernya.
"Mereka bukan melihat (logo) di taruh di dada bertuliskan Djarum, karena di sekarang pun Djarum memutuskan mencopot logo di dada."
"Nah kalau ditanya, di kertas formulir pendaftaran misalnya (masih ada tulisan Djarum), nah itu yang KPAI cari. Kalau saya melihat seperti itu," pungkas Alan Budikusuma.
Baca Juga: Begini Kronologi Polemik PB Djarum dan KPAI