Suara.com - Mantan juara dunia tinju kelas berat, Anthony Joshua mendorong digelarnya pertarungan tinju wanita di Arab Saudi.
"Kami melihat potensi menampilkan (petinju) putri di undercard—partai tambahan dalam duelnya di Arab Saudi," kata Joshua dilansir dari BBC, Senin (9/9/2019).
"Kami mendengarkan semua kritik dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada panitia penyelenggara. Ajang itu akan spektakuler, tidak diragukan lagi," tambahnya.
Baca Juga: Floyd Mayweather Berencana Kembali Naik Ring Tahun Depan di China, Tapi...
Anthony Joshua akan berupaya merebut kembali sabuk juara dunia kelas berat IBF, WBA, dan WBO dari Andy Ruiz Jr.
Rematch atau tarung ulang ini akan dihelat di Diriyah, Arab Saudi, 7 Desember mendatang.
Pemilihan lokasi duel tersebut memicu banyak kritik. Sebab Arab Saudi dianggap negara yang tidak menghormati Hak Asasi Manusia.
Di sisi lain, Arab Saudi sedang mereformasi diri. Mereka kini bahkan ingin menjadi tuan rumah acara-acara olahraga dan hiburan untuk dapat menarik lebih banyak wisatawan, dan berupaya melepaskan diri dari ekonomi yang bergantung kepada minyak.
Sejak 2018, perempuan sudah diizinkan mengendarai mobil. Namun kaum Hawa di sana masih memerlukan izin dari pria untuk bepergian atau memiliki paspor.
Baca Juga: Polemik PB Djarum dan KPAI, Susy: Kalau Tak Peduli, Jangan Tuntut Prestasi
Sementara itu, promotor pertandingan Eddie Hearn mengatakan sejumlah pembicaraan untuk menyelenggarakan pertandingan tinju wanita masih berjalan.