Suara.com - Prestasi gemilang yang diraih pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan sepanjang 2019 membuat mereka dikagumi kawan sekaligus lawan.
Seperti diketahui, pasangan berjuluk The Daddies ini telah meraih tiga gelar di tahun 2019.
Teranyar di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019, akhir pekan lalu. Dua sebelumnya yakni All England dan New Zealand Open.
Baca Juga: Sesumbar, Danny Garcia: Saya Akan Buat Manny Pacquiao bak Dalam Neraka
Pencapaian itu menuai pujian dari junior mereka di skuat ganda putra Pelatnas PBSI.
"Fajar (Alfian), Marcus (Fernaldi Gideon), Kevin (Sanjaya Sukamuljo) menyebut lawan Hendra/Ahsan di latihan itu mudah, tapi berubah sulit saat tanding sungguhan," beber Pelatih Ganda Putra Pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi, ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Lebih jauh, Herry mengaku tak menyangka dengan prestasi anak didiknya ini meski tak terdaftar sebagai anggota Pelatnas PBSI.
Terlebih bila mengingat usia Hendra yang sudah 35 tahun, dan Ahsan telah 31 tahun.
"Ini di luar perkiraan saya, mereka bisa begitu stabil. Kelebihan mereka sebagai pemain senior itu sudah matang. Walau di poin kritis mereka bisa menang karena pengaruh jam terbang," Herry memuji.
Baca Juga: Kaget Lihat Manny Pacquiao Kalahkan Thurman, Garcia Tantang Pacman
"Final kemarin, kita tak bicara fisik, kan mereka kalah jauh, tapi mental The Daddies mantap. Hal itu sama seperti final All England. Lawannya yang dari Malaysia (Aaron Chia/Soh Wooi Yik) justru tak stabil," pungkasnya.