Suara.com - Penyandang gelar sabuk kelas ringan (lightweight) UFC, Dustin Poirier sesumbar bisa mengalahkan Khabib Nurmagemedov saat pertemuannya yang digelar pada UFC 242 di Abu Dhabi, 8 Sepetember 2019 WIB mendatang.
Khabib mendapat sanksi tak boleh beraktivitas di MMA sejak Oktober 2018 lalu. Pasalnya usai mengalahkan Connor McGregor, petarung asal Rusia itu berulah dengan menghantam official lawan karena merasa dilecehkan. Sehingga federasi terkait menghukumnya selama hampir satu tahun.
Lama tak bertarung di UFC Championships, gelar juara Lighweight yang disandang Khabib, berpindah ke tangan Dustin Poirier.
Mendekati waktu pertandingan 8 September mendatang, Dustin sesumbar bisa mengalahkan The Eagle-julukan Khabib Nurmagemodov- di laga tersebut.
Baca Juga: Ikuti Syuting Film, Petarung Cantik Ini Alami Insiden Mengerikan
"Waktu 25 menit dengan Khabib adalah satu-satunya yang harus saya fokuskan saat ini. Saya tak bisa menghargai pekerjaan lain dan harus menyelesaikan apa yang ada di depan saya (menghadapi Khabib)," tuturnya dikutip dari Mirror, Rabu (28/8/2019).
Khabib menjadi petarung kelas ringan yang belum terkalahkan oleh petarung lain.
"Saya pergi ke sana untuk melakukan sesuatu hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Tiap waktu di dalam hidup kita atau karier kita ada kesempatan untuk melakukan yang terbaik," imbuh Dustin.
"Orang-orang ini menyiapkan sebuah arena untuk bersaing. Saya pergi keliling dunia untuk pertarungan besar yang bisa saya lakukan. Saya nyaman dengan kemampuan saya. Saya berkomitmen untuk MMA, saya hadir di sana dan membiarkan semuanya terjadi,"
"Saya yakin terhadap diri saya ketika terjun ke dalamnya (MMA). Saya adalah petarung terhebat dan saya di sana untuk menang. Ketika saya tertidur, penglihatan saya adalah meraih sabuk juara dan tak terkalahkan sebagai pemenang," pungkasnya.
Baca Juga: Mengejutkan, Ini Detik-detik Atlet UFC yang Tumbang Sekali Pukul
Terpisah, Khabib memang telah absen selama 12 bulan dari MMA. Publik menilai jika performa sang petarung akan berkurang. Namun begitu tak ada yang bisa memprediksi siapa yang berhak menyandang status Lighweigt Championship tersebut.