Suara.com - Legenda bulutangkis Indonesia, Christian Hadinata memuji keberhasilan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan sebagai juara di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019, Minggu (25/8/2019) lalu.
Secara khusus, Christian memuji strategi yang diterapkan pasangan berjuluk The Daddies itu saat menghadapi ganda putra Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, di partai pamungkas.
Sebagaimana diketahui, Hendra/Ahsan memastikan keluar juara di Kejuaraan Dunia 2019 usai bertarung rubber game dengan skor 25-23, 9-21, dan 21-15.
Baca Juga: Emas Kejuaraan Dunia, Kado Istimewa untuk Hendra Setiawan
Skor itulah yang tak luput dari sorotan pebulutangkis nasional era 1970 hingga 1980-an ini.
Legenda bulutangkis nasional ini menyebut strategi yang diterapkan Hendra/Ahsan sangat cerdas.
Sebagai pemain gaek, keduanya mampu mengatur ritme permainan hingga mampu keluar mengunci kemenangan di final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019.
Di game pertama, Christian menyebut Hendra/Ahsan memang berniat untuk mencuri kemenangan.
Sementara game kedua, digunakan The Daddies untuk sedikit beristirahat sebelum kembali menggebernya di game pamungkas.
Baca Juga: Fakta Ini Bikin Hendra / Ahsan Pantas Disebut Raja Kejuaraan Dunia
"Mereka bermain sangat matang. Di game pertama mereka punya strategi harus ambil game ini," beber Christian dihubungi wartawan, Selasa (27/8/2019).
"Karena lawan mereka jauh lebih muda, kuat, dan cepat. Kalau game pertama kalah, mereka harus menang di game kedua, artinya kerja mereka makin berat."
"Mereka sudah sangat matang, jadi di game kedua istirahat dulu. Karena kalau enggak istirahat, memporsir straight game, di samping tenaga terkuras, mungkin mereka bisa kalah," sambungnya.
Strategi yang digunakan Hendra/Ahsan disebut Christian menjadi bukti bahwa pasangan juara dunia 2013 dan 2015 itu memang sudah kaya pengalaman.
Meski secara usia sudah melewati masa keemasan—Hendra 35 tahun dan Ahsan 31 tahun—, The Daddies mampu memaksimalkan faktor nonteknis seperti pengalaman dan mental bertanding.
"Saya pikir ini startegi ini sangat cerdas. Ya, kematangan juara dan cara berpikir pemain berpengalamam pasti seperti itu," pungkas Christian.