Suara.com - Pelatih sektor tunggal putri pelatnas PBSI, Rionny Mainaky paham betul mengenai kondisi mentalitas anak latihnya. Jelang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019, Rionny telah menyiapkan bekal agar Fitriani dan kawan-kawan bisa mengeyahkan pikiran negatif.
Sektor tunggal putri PBSI mengirim dua wakil ke Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019. Selain Fitriani, satu wakil lainnya adalah Gregoria Mariska Tunjung.
Rionny tak menampik bahwa level kedua anak latihnya masih tertinggal dari para tunggal putri top dunia. Namun, ia secara tegas menolak bahwa Fitriani dan Gregoria tak memiliki kans di Kejuaraan Dunia kali ini.
Selama persiapan jelang mengikuti ajang yang bakal berlangsung di Basel, Swiss, 19-25 Agustus mendatang itu, adik dari Richard Mainaky itu telah menanamkan pola pikir agar anak latihnya bisa tampil percaya diri di laga nanti.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2019: Pelatih Minta Gregoria Harus Lebih Berani
"Yang terpenting mereka harus bermain lepas, hal-hal non-teknis dan lain-lainnya dibuang. Jadi, biar tidak ada beban. Kalau melawan pemain (level) di atasnya, jangan sampai berpikir lawannya berat," ujar Rionny Mainaky.
Selain soal pola pikir, Rionny juga memberikan Gregoria cs bekal teknis untuk menghadapi lawan-lawan nanti. Mengantongi strategi sebelum laga disebutnya penting karena bisa meningkatkan kepercayaan diri.
"Jadi agar tidak berpikiran seperti itu (kalah sebelum bertanding), kita harus punya rencana di setiap langkah. Dari terima service kita sudah tahu mau bagaimana, sudah tahu mau bagaimana," beber Rionny.
"Jadi, pasti hilang pikiran lawan lebih kuat dan lainnya. Kalau kita sudah siap duluan dan lawan belum siap, nah itu kesempatan untuk kita unggul lebih dulu," pungkasnya.
Di Kejuaraan Dunia tahun ini, Gregoria mendapat jatah bye langsung ke babak kedua. Ia masih menunggu calon lawan antara Busanan Ongbamrungphan (Thailand) dan tunggal putri Inggris, Chloe Birch.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2019: Menunggu Pembuktian Fajar / Rian
Sementara Fitriani akan memainkan laga babak pertama menghadapi wakil Jerman, Yvonne Li.