Waduh, Bentrok dengan Warga Lokal, MotoGP Indonesia Terancam Gagal

Kamis, 15 Agustus 2019 | 09:00 WIB
Waduh, Bentrok dengan Warga Lokal, MotoGP Indonesia Terancam Gagal
Proyek pengembangan pesisir Mandalika yang diusulkan menjadi lokasi balapan MotoGP di Mandalika, Lombok, Sabtu (23/3).[ARSYAD ALI/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada Maret 2019 pecinta MotoGP di Indonesia mendapat kabar gembira setelah Dorna resmi menunjuk sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menggelar ajang MotoGP musim 2021. Tapi baru-baru ini ada kabar tidak mengenakkan, karena MotoGP Indonesia 2021 terancam gagal setelah bentrok dengan warga lokal.

Dilansir Speedweek, Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) berencana untuk melakukan investasi senilai Rp 14,3 triliun untuk mewujudan sirkuit Mandalika.

Dengan konsep sirkuit Grade A, sirkuit Mandalika pun dipastikan akan menggelar MotoGP dan juga SuperBike World Championship (WSBK).

Perlu diingat, sirkuit Mandalika yang sedang dibangun adalah berjenis street circuit. Artinya perlombaan digelar di jalan raya, yang ditutup sementara untuk dijadikan sirkuit.

Baca Juga: Bikin Salfok, Ini 5 Perubahan Ajun Perwira hingga Nikahi Janda Kaya

Proyek ini rencananya akan dimulai pada September 2019 tapi baru-baru ini beredar kabar kalau ada konflik dengan warga setempat.

Proyek pengembangan pesisir Mandalika yang diusulkan menjadi lokasi balapan MotoGP di Mandalika, Lombok, Sabtu (23/3).[ARSYAD ALI/AFP]
Proyek pengembangan pesisir Mandalika yang diusulkan menjadi lokasi balapan MotoGP di Mandalika, Lombok, Sabtu (23/3).[ARSYAD ALI/AFP]

Kabarnya, warga yang lahannya berada di sekitar proyek pembangunan sirkuit Mandalika belum menerima kompensasi secara utuh, karena budget yang tidak sesuai.

Pihak Dorna yang telah mendengar kabar ini pun menyebut kalau kendala ini bisa membuat penyelenggaraan MotoGP di Indonesia mundur di tahun 2022.

Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah membuat pernyataan yang cukup melegakkan terkait isu tersebut.

"Memang pembebasan lahan masih jadi kesulitan yang kami hadapi tapi semuanya masih terus berjalan sebagaimana mestinya, sehingga kami pun yakin bisa mengatasi masalah tersebut," kata Zulkieflimansyah.

Baca Juga: Mengaku Ditelepon Orang Bank, Tabungan Pejabat Ponorogo Hilang Rp 20 Juta

Melanjutkan "Tidak ada alasan jika pembangunan sirkuit tidak rampung sesuai rencana. Kami dari pemerintah provinsi NTB sudah menyiapkan semuanya dengan baik, ini proyek terbesar kita karena juga berkaitan dengan destinasi wisata untuk turis."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI