Suara.com - Hidup adalah perjuangan. Kata-kata ini kiranya layak untuk sekilas menggambarkan perjuangan hidup seorang Ongen Saknosiwi, calon rising star tinju Indonesia yang juga prajurit TNI.
Terlahir dari keluarga kurang mampu, tak membuat pemuda kelahiran Waenibe, Maluku, 15 Juli 1994 itu hanya berpangku meratapi nasib.
Ia gigih berjuang mengubah nasibnya. Salah satunya dengan cara merantau dari Pulau Buru ke Kota Ambon.
Titik kehidupannya mulai menerang saat ia berada di Ambon dan menyalurkan hobinya dalam olahraga tinju.
Baca Juga: Bidik Sabuk Lowong WBC, Ongen Saknosiwi Latihan hingga 14 Ronde
"Bertinju ini awalnya saya cuma hobi. Karena keluarga saya tidak mampu," ujar Ongen Saknosiwi kepada Suara.com di Dirgantara Boxing Camp, Mabes TNI-AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (14//8/2019).
"Saya hobi tinju. Saya baru ikut tinju pada usia 17 tahun. Kebetulan di tempat saya merantau, di Ambon dekat dengan sasana tinju, dan menekuninya sampai berprestasi, mendapat beasiswa di sekolah," sambungnya.
Prestasinya di dunia tinju membuatnya direkrut TNI AU selepas mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016.
Sekarang ini ia tergabung di sasana Dirgantara Boxing Camp (DBC) yang berada di bawah binaan TNI AU.
Bergabungnya Ongen bersama DBC turut membuatnya terdaftar sebagai prajurit TNI-AU aktif. Saat ini, ia menduduki jabatan sebagai Tamtama Pengemudi.
Baca Juga: Tinju Dunia: Kejar Sabuk WBC, Ongen Saknosiwi Incar KO di Bawah Ronde 6
Mutualisme TNI dan Tinju
Ongen menjelaskan profesinya sebagai prajurit TNI-AU tak sedikitpun menghambat mimpinya menjadi petinju profesional.
Jabatan di tubuh TNI disebut anak kedua dari lima bersaudara itu justru menjadi mutualisme alias hubungan saling menguntungkan.
Latihan berat yang rutin dijalaninya sebagai prajurit, kata Ongen, secara tak langsung turut meningkatkan kemampuan fisiknya dalam bertinju.
"Ini sangat membantu. Mungkin latihan fisik di TNI dapat juga untuk menambah fisik saya dalam bertinju," ujar Ongen.
Memiliki dua peran sekaligus tak membuat Ongen kerepotan dalam membagi waktu.
"Saya setiap hari latihan (Sennin-Jumat), dari pukul 06.00 sampai 08.30 WIB. Lalu setelah itu ke kantor, dan jam 15.00 WIB mulai latihan lagi, Jadi lebih fokus tinju," pungkasnya.
Rekor Tanding
Ongen Saknosiwi memulai karier tinju pada tahun 2011. Saat itu dia masih berstatus sebagai petinju amatir di Pertina Tangerang.
Mulai 2016, Ongen yang direkrut DBC mulai menjalani profesi barunya sebagai petinju profesional.
Selama kariernya di kancah profesional, petinju 25 tahun itu telah enam kali bertarung tanpa sekalipun kalah.
Bahkan semua pertarungan itu ia dapatkan lewat kemenangan KO/TKO.
Perebutan Sabuk WBC
Kini, Ongen Saknosiwi bersiap untuk bertarung dalam kejuaraan internasional pertamanya. Ia dijadwalkan naik ring pada 7 September nanti melawan petinju Thailand, Nanthawat Maolichat.
Duel yang akan dihelat di The Ring Boxing Community, Singapura tersebut akan memperebutkan sabuk lowong kelas bulu WBC Asia Continental.
Ongen optimis mampu memukul KO lawannya tersebut. Bahkan ia menargetkan mengkanvaskan sang lawan yang baru berusia 19 tahun tak lebih dari ronde enam.
"Target saya menang KO di bawah ronde enam," pungkas Ongen Saknosiwi yang dipromotori Mahkota Promotion.
Rekam Jejak Pertarungan Ongen Saknosiwi
1. vs Imanuel Hutagalung, 23 November 2016, Menang TKO
2. vs Jack Langoadi, 21 Januari 2017, Menang TKO
3. vs Jack Madison, 14 April 2017, Menang TKO
4. vs Ghalatry Suyono, 24 Mei 2017, Menang TKO
5. vs Ramadhan, 10 Maret 2018, Menang TKO
6. vs Jufry Kakahure, 6 April 2019, Menang TKO