Suara.com - Tiga kejuaraan internasional sekaligus diselenggarakan Pengurus Besar bagi FC Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (PB Perbakin). Ketiga even itu adalah South East Asia Youth Training Camp Air Rifle, yang dilaksanakan 15 - 22 Agustus, 1st Indonesia Shooting Championship Open Tournamen dan 43 South East Asia Shooting Championship/SEASA , yang dilaksanakan 18 - 27 Agustus , di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta.
Ketua Harian PB Persatuan Petembak Indonesia (Perbakin), Siswanto, menerangkan, Ketua Umum PB Perbakin, Letjen TNI Joni Supriyanto memiki sejumlah target penting dalam kesempatan tersebut. Salah satunya, untuk mempersiapkan atlet di ajang SEA Games 2019 dan sambil melihat kekuatan negara tetangga.
Nantinya, kejuaraan-kejuaraan itu akan diikuti sekitar 21 negara yang melibatkan hampir 400 atlet dan ofisial. Sebanyak 11 negara Asia Tenggara akan terlibat di kejuaraan SEASA dan 10 negara berpartisipasi dalam Indonesia Open.
Negara yang sudah memastikan tampil di SEASA, yakni Singapura, Hong Kong, Macau, Malaysia, Vietnam, Thailand, Timor Leste, Filipina, Myanmar, Indonesia dan China Taipe. Sedangkan peserta Indonesia Open adalah Australia, Kazakhstan, Sri Lanka, Korea, Nepal, Jepang, China, Tajikistan, Banglades dan Kuwait.
Baca Juga: Menpora - Perbakin Serah Terima Peralatan Pertandingan Menembak
Semua cabang menembak yang dilombakan dalam SEA Games akan dimainkan dalam kejuaraan internasional yang digelar Perbakin. Adapun para atlet yang ikut terdiri atas atlet Perbakin dan anggota TNI-Polri.
“Kita mengadakan tiga kegiatan penting dalam Agustus ini. Ketiga ajang ini saling mendukung dan kita bertekad akan membuat banyak even, agar setiap bulan bisa terus bertanding dan tidak hanya berlatih saja. Youth ini merupakan satu kalender kegiatan yang dilakukan oleh ASC (Asian Shooting Confederation), dan itu setiap tahunnya berubah. Tahun lalu di Kuwait, dengan nomor Pistol yang dipertandingkan. Nah, sekarang nomor Air Rifle. Kita koordinasi terus ke Presiden KSF (Kuwait Shooting Federation), dan akhirnya kita diberikan kesempatan untuk mengadakan Youth di Indonesia dan diikuti negara Asia Tenggara,” katanya, didampingin Wakil Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri, Inge Inkiriwang, di Lapangan Tembak Senayan, Rabu (24/8/2019) siang.
“Tahun ini merupakan rekor terbaik. Sebelumnya tidak pernah diikuti sekian banyak negara seperti ini. Ini suatu rekor yang luar biasa,” imbuhnya.
“Youth diikuti golongan 15 - 18 tahun. Tujuannya untuk mencari bibit-bibit atlet muda yang kira-kira bisa kita kembangkan untuk ke depannya. Kita juga menyeleksinya sangat ketat, karena ini baru pertama kali dilaksanakan. Tentunya banyak potensi yang tergali. Mungkin kalau sudah dua tahun berjalan, minat masyarakat juga ikut meningkat dan seleksinya juga lebih bagus dari sekarang,” katanya.
Untuk SEASA, tambahnya, seharusnya digelar di Taiwan, tapi karena Ketua Umum Perbakin, Joni Supriyanto sangat semangat untuk memajukan Perbakin, maka diberikan kesempatan menggelar SEASA.
Baca Juga: Ketua Perbakin DKI: Penembakan di Gedung DPR Peluru Nyasar
"Ini suatu perkembangan yang luar biasa. Kita berharap, atlet kita antusias dan bisa memanfaatkan peluang untuk memacu diri lebih baik,” tuturnya.
Selain itu, Siswanto menyatakan, Indonesia kekurangan pelatih lokal yang bersertifikat internasional. Padahal kebutuhan pelatih berkualitas sangat penting.
Menurutnya, olahraga menembak merupakan salah satu cabang yang menjadi andalan Indonesia dalam ajang kejuaraan nasional dan internasional, sehingga diperlukan saran masukan yang membangun dari semua pihak demi kemajuan Perbakin.
“Kita diminta untuk mencari pelatih asing terbaik. Satu untuk nomor Pistol, yakni berasal dari Bulgaria dan Air Rifle dari Iran. Semua ini untuk SEA Games,” jabarnya.
Perbakin kini menekankan penataan organisasi dan tugas yang adaptif terhadap dinamika perkembangan olahraga menembak, yang dilandasi sistem manajemen transparan, akuntabel dan kredibel, sehingga dapat mengembangkan potensi, prestasi dan nilai tambah ekonomis olahraga menembak.
Sumber Daya Manusia (SDM) meliputi kemampuan atlet, pelatih dan komponen SDM lainnya, ditekankan juga oleh Ketum Perbakin untuk dikembangkan.