Suara.com - Ultimatum keras dilayangkan PBSI terhadap pasangan ganda putri Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta. Surat Keputusan (SK) prioritas mereka terancam dicabut.
Pencabutan akan dilakukan bila Della/Rizki tak mampu membuktikan diri pada ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 di Basel, Swiss, 19-25 Agustus mendatang.
Sebagaimana diketahui, pasangan ranking 19 dunia itu merupakan salah satu pasangan ganda putri yang diproyeksikan lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2019: Target 1 Gelar, Indonesia Andalkan Kevin / Marcus Cs
"Untuk yang muda-muda kami harapkan bisa mendampingi Greysia (Polii)/Apriyani (Rahayu). Untuk Della/Rizki juga harus membuktikan, mampu bersaing atau tidak," ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, dalam keterangan tertulis Suara.com, Senin (12/8/2019).
"Kalau tidak bisa membuktikan, berarti SK prioritasnya akan kami tarik. Karena kan tujuan kami saat ini ke Olimpiade," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, SK Prioritas menjadikan seorang atlet pelatnas PBSI mendapat jatah mengikuti turnamen lebih banyak.
Hal itu dilakukan demi mendongkrak peringkat Race to Tokyo pemain dalam periode pengumpulan poin Olimpiade 2020.
Ultimatum yang dilayangkan PBSI tak lepas dari performa Della/Rizki di tiga turnamen BWF World Tour sebelumnya: Indonesia Open, Japan Open dan Thailand Open 2019
Baca Juga: 5 Berita MotoGP Terkini: Dovizioso Pecundangi Marquez, Rossi Kalah Cepat
Di Indonesia Open 2019, Della/Rizki hanya mampu mencapai babak kedua. Mereka kandas di tangan wakil China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, dengan skor 15-21 dan 14-21.
Sementara di Japan Open dan Thailand Open 2019, Della/Rizki kandas di babak pertama, dari Du Yue/Li Yin Hui (China) dan Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto (Jepang).
Fakta itu membuat Susy memandang kritis penampilan Della/Rizki dan ganda putri PBSI lainnya. Ia meminta para Srikandi Merah Putih membuktikan diri di Kejuaraan Dunia 2019.
"Di ganda putri juga kami harapkan bukan cuma Greysia/Apriyani saja. Tapi pemain yang diturunkan bisa memberikan kejutan dan prestasi, bukan cuma datang meramaikan saja," pungkas Kabid Binpres PBSI Susy Susanti.