Suara.com - Fenomena mati listrik massal yang terjadi hampir di seluruh Pulau Jawa dan Bali beberapa hari terakhir turut membuat Pantita Pelaksana Tour d' Indonesia (TdI) 2019 waspada.
Pihak panpel TdI khawatir pemadaman listrik yang sewaktu-waktu terjadi akan berdampak pada proses komunikasi via jaringan seluler.
Untuk itu, melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) selaku pihak pendukung, TdI 2019 akan segera mengirim surat ke berbagai provider telekomunikasi.
Hal itu bertujuan agar pihak penyedia saluran telekomunikasi memperbesar bandwith demi kelancaran komunikasi selama berlangsungnya acara.
Baca Juga: 10 Pebalap dengan Bayaran Terbesar di MotoGP 2019, Siapa Tertinggi?
"Poin yang tak kalah penting adalah adanya peristiwa pemadaman listrik. Ini tak akan sukses kalau jaringan BTS (Base Transceiver Station) sepanjang rute tiba-tiba mati," ujar Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto, di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2019).
"Karena itu, terkait ini kami akan mengirim surat terkait masalah kapasitas untuk komunikasi. Kedua kami juga akan kirim surat ke Kadispora yang dilewati rute-rute tersebut agar mereka itu kooperatif membantu suksesnya acara ini," sambungnya.
Ajang balap sepeda Tour d' Indonesia 2019 akan memperlombakan lima etape. Ajang balap sepeda dengan level 2.1 Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI) itu mengambil start di Candi Borobudur, dan finis di Batur Geopark Bali.
Dalam lima etape yang bakal dilangsungkan, rute TdI 2019 akan melewati berbagai tempat ikonik di Indonesia yang memiliki keterkaitan dengan situs budaya maupun warisan sejarah nusantara.
"Kita sengaja pilih dua lokasi yang selama ini dilihat dunia sebagai ikon Indonesia. Start dari Borobudur yang merupakan situs keajaiban dunia. Dan finis di Batur Geopark yang merupakan situs UNESCO," jelas Ketua Panitia TdI 2019, Parama Nugroho.
Baca Juga: Hasil Undian Kejuaraan Dunia 2019, 8 Wakil Indonesia Dapat Bye, Siapa Saja?