Jojo Cs Gagal Bersinar di Indonesia Open, Rudy: Bukan Lagi Kurang, Tapi...

Rabu, 24 Juli 2019 | 19:15 WIB
Jojo Cs Gagal Bersinar di Indonesia Open, Rudy: Bukan Lagi Kurang, Tapi...
Legenda bulutangkis Indonesia, Rudy Hartono saat ditemui di Gedung Jaya Raya, Thamrin, Jakarta, Jumat (26/4/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sektor tunggal putra Pelatnas PBSI gagal memberi kejutan di Indonesia Open 2019. Capaian terbaik anak didik Hendry Saputra hanyalah sampai babak perempat final.

Seperti diketahui, PBSI menurunkan dua tunggal putra pada ajang BWF World Tour Super 1000 itu. Antara lain Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.

Pada Indonesia Open 2019, prestasi Jonatan masih lebih baik ketimbang Anthony. Jojo—sapaan akrab Jonatan—terhenti di babak 8 Besar, Jumat (19/7/2019).

Baca Juga: Japan Open 2019: Lagi, Anthony Pulangkan Lu di Babak Pertama

Ia dihentikan tunggal putra China Taipei, Chou Tien Chen, dengan skor 21-16, 18-21, dan 14-21.

Sedangkan Anthony takluk dari pemain non-unggulan, Kantaphon Wangcharoen (Thailand), di babak kedua Indonesia Open 2019, sehari sebelumnya.

Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, terhenti di babak kedua Indonesia Open 2019 usai kalah dari Kantaphon Wangcharoen (Thailand) di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (18/7). [Humas PBSI]
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, terhenti di babak kedua Indonesia Open 2019 usai kalah dari Kantaphon Wangcharoen (Thailand) di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (18/7). [Humas PBSI]

Hasil minor dua tunggal putra PBSI turut dikomentari legenda bulutangkis Tanah Air, Rudy Hartono.

Peraih delapan gelar All England itu mengaku kecewa dengan penampilan Jojo cs di Istora Senayan, Jakarta.

Bagaimana tidak, baik Jojo maupun Anthony harus terhenti dari lawan-lawan yang di atas kertas punya peluang besar untuk mereka kalahkan.

Baca Juga: Wasit Pirang Estonia Minta Maaf dan Peluk Chou Tien Chen. Mengapa?

"Dari mata saya lebih tajam (penilaiannya). Bukan lagi kurang, tapi tidak bagus," ujar Rudy Hartono saat dihubungi Suara.com, Rabu (24/7/2019).

"Ya sekarang kenapa saya katakan tidak bagus? Sebagai tuan rumah, mereka harusnya bisa minimal masuk final atau semifinal lah. Itu baru suatu kebanggaan," sambungnya.

Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie (kiri), bersalaman dengan Chou Tien Chen (China Taipei) usai tersingkir di babak perempat final Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (19/7). [Humas PBSI]
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie (kiri), bersalaman dengan Chou Tien Chen (China Taipei) usai tersingkir di babak perempat final Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (19/7). [Humas PBSI]

Di samping itu, Rudy juga menilai tunggal putra PBSI gagal mendongrak citra bulutangkis Indonesia di mata dunia.

"Paling tidak mereka seharusnya bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa bulutangkis kita berjaya di dunia internasional," tuturnya.

"Ini yang masuk final cuma ganda putra, yang memang bukan suatu yang asing," pungkas Rudy Hartono.

Kegagalan Jojo cs meraih gelar Indonesia Open 2019 membuat sektor tunggal putra Merah Putih harus memperpanjang puasa.

Terakhir kali tunggal putra Indonesia menjadi kampiun di Indonesia Open yakni pada 2012 silam, melalui Simon Santoso.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI