Suara.com - Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon menyebut kemenangannya atas Hendra Setiawan/ Mohammad Ahsan di laga final Indonesia Open 2019 sedikit dinaungi keberuntungan.
Kevin / Marcus berhasil mempertahankan gelar juara Indonesia Open setelah menundukan sang senior dalam pertarungan dua game langsung, dengan skor 21-19, 21-16 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (21/7/2019).
Meski menang dua game langsung, peraih medali emas Asian Games 2018 itu mendapat tekanan hebat dari Hendra/Ahsan khususnya di game pertama.
Kevin / Marcus sempat tertinggal 10-11, sebelum akhirnya berbalik menang 21-19. Kemenangan di game pertama seperti menjadi titik balik bagi ganda putra peringkat satu dunia tersebut.
Baca Juga: Juara Indonesia Open 2019, Chou Tien Chen Ukir Sejarah
Di game kedua, Kevin / Marcus mampu bermain lebih baik. Setelah tertinggal 9-10, peraih dua gelar All England 2017 dan 2018 melesat tak terkejar hingga menunci kemenangan dengan skor 21-16.
"Ya hari ini kunci kemenangan kita di game pertama. Kita sedikit beruntung karena kita bisa melewati itu (tekanan)," ujar Kevin Sanjaya di Istora Senayan Jakarta, Minggu (21/7/2019).
"Di game kedua kita bisa bermain lebih baik kaerna set pertama sempat tertekan. Jadi tidak gampang dapat poinnya juga," sambungnya.
Senada dengan Kevin, Marcus menganggap laga kali ini memang sedikit dinaungi dewi fortuna. Perlawanan Hendra/Ahsan disebutnya sangat merepotkan dalam laga kali ini.
"Yang pasti kita beruntung ya di game pertama banyak bola-bola beruntung untuk kita. Game pertama sangat sulit, mereka bisa menebak bolanya," jelas Marcus.
Baca Juga: Tekuk Hendra/Ahsan, The Minions Pertahankan Gelar Indonesia Open
Ini menjadi gelar Indonesia Open kedua beruntun yang diraih The Minions. Tahun lalu, Kevin/Marcus turut keluar sebagai juara usai menundukan wakil Jepang Takuto Inoue/Yuki Kaneko dengan skor 21-13, 21-16.
Selain sukses menyelamatkan wajah Indonesia, gelar ini turut menjadi titik balik bagi Kevin/Marcus yang di empat turnamen individual terakhir gagal meraih gelar juara.