Tampil Beda, Wasit dan Hakim Garis Indonesia Open Pakai Batik dan Blangkon

Sabtu, 20 Juli 2019 | 16:31 WIB
Tampil Beda, Wasit dan Hakim Garis Indonesia Open Pakai Batik dan Blangkon
Penampilan Wasit asal Estonia Iris Metspalu saat memimpin pertandingan semifinal Indonesia Open 2019 antara Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan melawan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/7). [Suara.com/Arief Hermawan P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada pemandangan yang tak biasa saat digelarnya perhelatan babak semifinal Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta hari ini, Sabtu (20/7). Khususnya penampilan wasit (umpire) dan hakim garis (line judge).

Bila selama tiga hari penyelenggaraan sebelumnya menggunakan seragam formal berupa kemeja lengan pendek. Pada hari ini penampilan mereka benar-benar mencuri perhatian banyak orang.

Mereka justru menggunakan batik dan lurik dalam memimpin pertandingan. Para wasit terlihat menggunakan batik lengan panjang berwarna merah.

Penampilan Wasit asal Estonia Iris Metspalu saat memimpin pertandingan semifinal Indonesia Open 2019 antara Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan melawan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/7). [Suara.com/Arief Hermawan P]
Penampilan Wasit asal Estonia Iris Metspalu saat memimpin pertandingan semifinal Indonesia Open 2019 antara Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan melawan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/7). [Suara.com/Arief Hermawan P]

Sementara hakim garis menggunakan lurik biru lengkap dengan blangkon.

Baca Juga: Wawancara Liliyana Natsir: Stres hingga Mual Jadi Atlet (Bagian 2-Habis)

Penampilan baru wasit dan hakim garis itu telah dirancang panitia pelaksana Indonesia Open 2019. Hal itu bertujuan untuk mempromosikan budaya Indonesia lewat bulutangkis.

Kasubid Hubungan Internasional PBSI, Bambang Roedyanto menjelaskan, kebiasaan wasit dan hakim garis menggunakan batik telah diterapkan panpel sejak gelaran Indonesia Open empat tahun silam.

"Kenapa demikian? Karena kita butuh inovasi. Lagi pula ini bukan pertama kali line judge menggunakan baju lurik dan blangkon. Dulu pernah pakai udeng (ikat kepala khas Bali)," jelas Roedyanto di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/7/2019).

"Batik itu tidak ada masalah dan dapat diterima. Tapi memang Umpire dilarang menggunakan udeng karena takut mengganggu. Makannya batik saja," sambungnya.

Baca Juga: Berdarah Indonesia, Pebulutangkis Hong Kong Rindu Makan Mie Instan

Roedyanto menjelaskan perjuangan Indonesia menerapkan seragam batik bagi wasit dan lurik untuk hakim garis tak mudah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI