Saya bilang ke Owi juga jangan terlalu galak-galak sama Winny. Jangan balas dendam, mentang-mentang dulu Owi sering saya tekan, sekarang dia mau menekan Winny.
Kan beda, Owi kan laki, sedangkan Winny perempuan. Pastikan perasaanya lebih sensitif. Yang ada Owi harus support dia, percayain dia, biar dia jadi diri dia sendiri, biar dia enjoy.
Kalau sudah begitu mungkin permainannya bakal keluar semua. Kalau terlalu tekan dan banyak nuntut dengan usia dia yang segini, pengalaman minim, takutnya malah Winny keganggu.
7. Setelah melihat performa ganda campuran di Indonesia Open 2019, bagaimana dengan peluang mereka di Olimpiade 2020?
Baca Juga: Berdarah Indonesia, Pebulutangkis Hong Kong Rindu Makan Mie Instan
Harus optimis ya. Sekarang ranking Praveen/Melati kan masuk enam besar, Hafiz/Gloria juga cukup tinggi. Ya saya berharapnya sih mereka bisa konsisten.
Tak harus juara, tapi mereka bisa konsisten ke semifinal dan final. Kalau bisa seperti itu saya rasa aman untuk lolos ke Olimpiade.
Namun, yang harus diwasapadai adalah kemarin saya lihat pemain Korea Selatan sudah main juga. Ini sudah mulai persaingan, Malaysia juga target ke sana jadi persaingan nambah.
Makanya makin dekat Olimpiade persaingannya itu makin susah. Makanya saya bilang yang penting Hafiz/Gloria, Praveen/Melati bisa terus belajar, evaluasi.
Saya selalu tekankan tak ada yang terlambat. Olimpiade masih tahun depan, memang tak lama, tapi yang penting masih ada waktu.
Baca Juga: Wawancara Liliyana Natsir: Tontowi Belum Bisa Move On (Bagian 1)
8. Sudah sekitar enam bulan Anda pensiun. Apakah sudah punya hasrat jadi pelatih?