Suara.com - Hubungan Repsol Honda dan Ducati memanas sejak beberapa minggu lalu. Bahkan pimpinan kedua tim saling memberi sindiran keras.
Semua diawali dengan pernyataan Paolo Ciabatti selaku direktur olahraga Ducati yang mendapat balasan dari Alberto Puig. Merasa tersinggung, manajer tim Repsol Honda mengeluarkan pernyataan bila pabrikan Italia hanya bisa memenangkan satu gelar juara dunia yaitu dengan seorang pembalap, Casey Stoner.
Ducati juga dianggap terlalu memaksa diri dengan mengandalkan dua pembalapnya, Andrea Dovisiozo dan Danilo Petrucci.
Tak disangka, pernyatan itu langsung membuat naik darah Paolo Ciabatti. Menurutnya, Alberto Puig justru memelintir penyataan sehingga memicu kontroversi.
Baca Juga: Nyaman, Jorge Lorenzo Isyaratkan Betah di Repsol Honda
"Alberto Puih telah salah mengartikan kata-kata saya sehingga menimbulkan kontroversi. Jadi dia memliki kesempatan untuk menyerang Ducati dengan mudah," ungkap Paolo Ciabatti seperti yang dikutip dari laman Motorsport.
Tak terima, Ciabatti pun membalas Alberto Puig dengan kritikan tajam. Secara gamblang, ia menyebut kalau Honda tak akan berjaya tanpa Marc Marquez.
"Saya bicara tentang fakta yang tidak bisa disangkal. Sebagian besar kemenangan yang diperoleh Honda merupakan karya Marc Marquez sejak debut di MotoGP pada 2013. Tanpa Marquez, mereka tidak akan memenangkan banyak gelar, meski memiliki dua pembalap hebat seperti Dani Pedrosa dan Cal Crutchlow," tandas Paolo Ciabatti.
Akankah perseteruan dua bos tersebut akan segera berakhir?
Baca Juga: Repsol Honda, Tim Baru Jorge Lorenzo