Suara.com - Atlet pelatnas panjat tebing, Alfian M Fajri berhasil mengharumkan nama Indonesia pada ajang IFSC World Cup di Chamonix, Prancis. Ia berhasil meraih medali emas di nomor speed record.
Alfian menjadi yang tercepat di nomor speed record setelah mencatatkan waktu 5,754 detik. Atlet asal Solo, Jawa Tengah itu sukses mengalahkan Zhong Qixan (China) dan Vladislav Deulin (Rusia).
Zhong Qixian harus puas meraih perak setelah mencatatkan waktu 6,382 detik. Sementara Deulin duduk di tempat ketiga usai mengalahkan Boldyrev Danyil (Ukraina) di semifinal dengan torehan waktu 6,057 detik.
Hasil ini tak hanya menorehkan prestasi di level individu untuk Alfian, namun medali emas kejuaraan dunia di ISFC World Cup Chamonix juga menorehkan catatan khusus bagi FPTI alias Federasi Panjat Tebing Indonesia.
Baca Juga: Anies Baswedan Konfirmasi Jakarta Jadi Tuan Rumah Formula E 2020
Seperti yang disampaikan manajer Timnas Panjat Tebing Indonesia, Pristawan Buntoro, ini merupakan gelar juara dunia pertama yang diraih atlet FPTI pada gelaran yang berlangsung di benua Eropa.
Sebelumnya, mayoritas gelar juara dunia yang diraih skuat panjat tebing Merah-Putih terjadi di seri kejuaraan dunia yang berlangsung di benua Asia, seperti China.
“Di era speed, ini pertama kalinya kita juara dunia di Eropa,” ujar Preistiawan dalam rilis yang diterima Suara.com, Minggu (14/7/2019).
Alfian sendiri mengaku sangat bangga dengan pencapaiannya kali ini. Gelar juara di Prancis disebut Alfian sukses mendongrak kepercayaan dirinya.
"Saya merasa semakin tenang dalam menghadapi tekanan,” ujar Alfian, yang sebelumnya juga sukses menjadi juara dunia di nomor speed record IFSC World Cup di Chongqing, China, April 2019 lalu.
Baca Juga: Mihajlovic Kena Kanker Darah, Kapten Bologna: Dia Seperti Ayah bagi Pemain
Selain Alfian, Aspar Jaelolo juga lolos ke putaran final. Namun, peraih medali perak dan perunggu Asian Games 2018 itu harus terhenti di 16 besar.
Sementara itu di nomor speed record putri, Aries Susanti Rahayu dan Nurul Iqamah juga berhasil lolos ke putaran final. Aries gagal di perebutan perunggu, sedangkan Nurul terhenti di 16 besar.