"Pembicaraan jarak jauh lewat telepon dan diskusi antar tim sudah berlangsung lama, tapi kami baru sekarang bisa bertatap muka langsung. Kita langsung akrab seakan sudah kenal lama. Suasana negosiasi berlangsung serius, namun berlangsung santai, hangat dan bersahabat," celoteh mantan Mendikbud itu.
"Di ujungnya kita bersepakat, Jakarta lebih dari layak dipilih menjadi tuan rumah. Ini artinya, mata dan kamera seluruh dunia akan datang dan menyorot Jakarta. Ribuan penonton dari seluruh dunia akan hadir langsung. Yang tak kalah penting adalah manfaat pergerakan ekonomi pun akan dirasakan. InsyaAllah," jelasnya.
"Alhamdulillah atas izin Allah SWT, sebuah perjuangan panjang dari seluruh jajaran DKI dan tim telah membuahkan hasil. Bersyukur rasanya bahwa ada banyak kota besar dunia berusaha, tapi Jakarta lah yang dipilih mendapatkan kesempatan."
"Pada dunia kita kirimkan pesan; Jakarta bukan cuma pemain domestik. Jakarta siap menyongsong, siap sejajar dan makin bersinar di antara megapolitan dunia, dan Insya Allah akan makin kokoh hadir di orbit global," tandasnya.
Baca Juga: Mihajlovic Kena Kanker Darah, Kapten Bologna: Dia Seperti Ayah bagi Pemain