Suara.com - Jonatan Christie punya kenangan manis saat bertanding di Istora Senayan, Jakarta. Di lokasi itulah atlet 21 tahun ini menyumbang satu dari dua medali emas bagi kontingen bulutangkis Indonesia di Asian Games 2018.
Jonatan keluar sebagai kampiun usai menundukkan wakil China Taipei, Chou Tien Chen di partai puncak. Tunggal putra Pelatnas PBSI itu menang 21-18, 20-22, dan 21-15.
Kini, hampir satu tahun berselang, Jonatan akan kembali menginjakkan kaki di Istora Senayan. Bersama Anthony Sinisuka Ginting, ia menjadi ujung tombak tunggal putra Merah Putih di Indonesia Open 2019.
Hendry Saputra, selaku pelatih, tak menampik menaruh harapan tinggi di pundak pria yang pernah bermain di film 'King' itu. Ia menantang Jonatan untuk kembali mengguncang Istora Senayan.
Baca Juga: Amsyong Tak Dapat Tiket Indonesia Open? Jangan Sedih, Disiapkan Layar Besar
"Harapannya, jika bisa masuk final ya juara. Dengan status sebagai tuan rumah, mestinya dia bisa main lebih maksimal," ujar Hendry ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (10/7/2019).
Jonatan Christie memiliki modal positif jelang tampil di Indonesia Open 2019. Sebelumnya, atlet kelahiran 15 September 1997 itu berhasil memboyong gelar di New Zealand Open dan Australia Open 2019.
Namun, dua turnamen itu hanya setara level BWF World Tour Super 300. Sementara Indonesia Open sendiri merupakan salah satu turnamen bulutangkis dengan level tertinggi yakni Super 1000.
"Kalau bisa melewati ini, menguasai permainan, mungkin hasil ke depan (untuk Jonatan) bisa lebih baik," ujar Hendry.
Baca Juga: Indonesia Open 2019 Sediakan Tiket On The Spot, Berikut Daftar Harganya
"Ini jadi ujian konsistensi. Kalau bisa konsisten, dari segi mental, daya juang, teknik dan cara bermain, saya rasa hasil (gelar yang diraih) lebih banyak," pungkasnya.