Suara.com - Praktik percaloan masih menjadi sorotan dalam setiap penyelenggaraan event olahraga. Tak terkecuali di Indonesia Open 2019.
Demi menghindari praktik tersebut, panitia pelaksana Indonesia Open 2019 telah menyiapkan solusi.
Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Open 2019, Achmad Budiharto menjelaskan, pihaknya akan menerapkan metode khusus perihal pembelian tiket secara on the spot atau di lokasi.
Disamping itu, penggunaan tiket berupa gelang yang harus langsung dikenakan pihak pembeli, juga diharapkan Budiharto bisa menekan praktik percaloan.
Baca Juga: Indonesia Open 2019 Sediakan Tiket On The Spot, Berikut Daftar Harganya
"Jatahnya satu orang hanya bisa membeli satu tiket. Dan tiketnya (berupa gelang) langsung diletakan ke tangan penonton pada saat membeli. Jadi tidak ada waktu untuk calo," ujar Budiharto ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (10/7/2019).
Sebagaimana diketahui, animo pecinta bulutangkis terhadap Indonesia Open 2019 sangat tinggi. Tiket online yang mulai dijual pada 10 Juni lalu langsung ludes hanya dalam waktu singkat.
Budiharto mengatakan panitia akan menyediakan tiket on the spot meski jumlahnya tak banyak yakni sekitar 700 lembar perhari.
Loket pembelian yang berada di selasar Istora Senayan, mulai dibuka dua jam sebelum dimulainya rangkaian acara.
"Memang kami lihat tahun ini ada antusiasme luar biasa dari para penonton. Tapi online sudah habis. Tapi jangan khawatir untuk on the spot kami masih melayani walau tak banyak," pungkasnya.
Baca Juga: Urung Pulang ke Indonesia, Hendrawan Latih Tunggal Putra Malaysia