Suara.com - Kemenpora telah memanggil PB PASI dan Bhayangkara FC selaku dua pihak berpolemik terkait hak penggunaan Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Pertemuan yang berlangsung di Gedung Kemenpora, Jakarta itu tak hanya mempertemukan kedua belah pihak. PPK-GBK, selaku pengelola kompleks Gelora Bung Karno, turut dilibatkan dalam proses mediasi tersebut.
"Ya tadi adalah pertemuan pertama setelah minggu yang lalu sempat ada sedikit polemik tentang penggunaan Stadion Madya yang sebelumnya digunakan oleh atletik akan digunakan sebagai homebase Bhayangkara FC," ujar Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto.
Mediasi yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB itu akhirnya menghasilkan solusi. PPK-GBK selaku pengelola kompleks GBK memutuskan bahwa PB PASI dan Bhayangkara FC harus saling berbagi tempat dalam penggunaan Stadion Madya.
Baca Juga: Kisah Tibo Monabesa, Mantan Kuli Bangunan yang Harumkan Nama Indonesia
Direktur Utama PPK-GBK Winarto menyebut, pihaknya akan menyiapkan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) sebagai venue latihan PB PASI jika disaat yang bersamaan Bhayangkara FC mempergunakan Stadion Madya.
"Yang diperlukan adalah koordinasi. Tadi sempat dibahas tentang pemakaian perlu koordinasi karena bergantian," ujar Winarto.
"Kalau pun PASI bergeser paling cuma jalan kaki, nyebrang ke SUGBK. Kami jamin mereka bisa terus berlatih tanpa terputus," jelasnya.
Pihak Bhayangkara FC melalui Tim Legal Susilo Edi mengaku setuju dan menghormati keputusan PPK-GBK. Pihaknya menyebut hanya akan menggunakan Stadion Madya dalam situasi tertentu.
"Kita mengikuti mekanisme di sini. Jadi bukannya Bhayangkara FC menjadikan Stadion Madya sebagai venue permanen. Terkait homebase, sejauh ini pihak kita sedang bekerjasama dengan Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi," ujar Edi.
"Jadi misalnya pertandingan home kita di Bekasi berbenturan dengan kegiatan lain, alternatifnya di Stadion Madya. Jadi untuk latihan atau lainnya tidak. Itu untuk laga home saja."
Baca Juga: Zohri dkk Terusir dari Stadion Madya, Kemenpora Turun Tangan