Bhayangkara FC dan PB PASI Rebutan Stadion Madya, Ini Komentar PPK-GBK

Selasa, 09 Juli 2019 | 15:57 WIB
Bhayangkara FC dan PB PASI Rebutan Stadion Madya, Ini Komentar PPK-GBK
Direktur Utama PPKGBK, Winarto. [Suara.com / Chyntia SAMI BHAYANGKARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPK-GBK), Winarto menegaskan tak ada benturan regulasi terkait polemik penggunaan Stadion Madya yang tengah berlangsung antara pihak PB PASI dan Bhayangkara FC.

Menurut Winarto, PPK-GBK selaku pengelola Kompleks Gelora Bung Karno telah mengambil keputusan sesuai aturan dengan memberikan PB PASI dan Bhayangkara FC hal untuk saling bergantian dalam mempergunakan Stadion Madya.

"Saya kira tidak ada benturan regulasi. Secara regulasi kami memang bisa melakukan untuk beri bantuan pelatnas secara nol rupiah," ujar Winarto di Gedung Kemenpora, Jakarta, Selasa (9/7/2019).

"Tetapi bisa fungsi lain di luar pelatnas, seperti pentarifan (menyewakan fasilitas GBK) yang harus diikuti," sambungnya.

Baca Juga: Soal Stadion Madya, Kemenpora Mediasi Bhayangkara FC dan PB PASI

Pertandingan Bhayangkara FC vs Tira-Persikabo di Stadion Madya, Senayan, Kamis (4/7/2019) [Suara.com/Adie Prasetyo]
Pertandingan Bhayangkara FC vs Tira-Persikabo di Stadion Madya, Senayan, Kamis (4/7/2019) [Suara.com/Adie Prasetyo]

Polemik penggunaan Stadion Madya mencuat setelah PPK-GBK diketahui menyewakan Stadion Madya pada Bhayangkara FC. Padahal, sebagaimana diketahui, venue tersebut telah bertahun-tahun digunakan PB PASI untuk menggelar pemusatan latihan nasional (pelatnas).

PB PASI yang menggunakan Stadion Madya dengan status pelatnas alias gratis kurang terima dengan keputusan PPK-GBK.

Mereka menyebut Lalu Muhammad Zohri dan kawan-kawan perlu atmosfir latihan yang kondusif, sehingga berbagi penggunaan Stadion Madya dengan pihak lain bukanlah solusi terbaik.

Winarto mengaku paham dengan situasi tersebut. Namun, ia menjelaskan jika PPK-GBK yang kini bestatus sebagai Badan Layanan Umum juga berkewajiban untuk mencari pemasukan sebagai biaya perawatan seluruh fasilitas di kompleks Gelora Bung Karno.

Karena itu, keputusan untuk membagi jatah penggunaan Stadion Madya antara PB PASI dan Bhayangkara FC merupakan solusi paling realistis. Menurutnya, yang bisa dilakukan kedua belah pihak saat ini adalah menjalin koordinasi yang cair terkait jadwal penggunaan lapangan.

Baca Juga: Zohri dkk Terusir dari Stadion Madya, Kemenpora Turun Tangan

"Yang diperlukan adalah koordinasi. Tadi sempat dibahas tentang pemakaian perlu koordinasi karena bergantian," ujar Winarto.

PPK-GBK sendiri telah menyiapkan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) jika disaat yang bersamaan Bhayangkara FC mempergunakan Stadion Madya sebagai venue menggelar pertandingan.

"Kalau pun PASI bergeser paling cuma jalan kaki, nyebrang ke SUGBK. Kami jamin mereka bisa terus berlatih tanpa terputus," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, lokasi Pelatnas PB PASI (atletik Indonesia) terpaksa berpindah lantaran Stadion Madya Senayan, Jakarta yang selama ini digunakan Zohri dkk berlatih, untuk sementara disewa klub Bhayangkara FC.

Bhayangkara FC menyewa Stadion Madya sebab kandang mereka sebelumnya di Stadion PTIK tengah direnovasi. Pemugaran Stadion PTIK baru akan rampung Agustus 2019 mendatang.

Pihak PB PASI sendiri telah berkoordinasi dengan PPK-GBK agar Pelatnas atletik dipindah ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) jika Stadion Madya tengah digunakan pihak lain.

Namun, solusi itu dinilai Sekretaris Jendral (Sekjen) PB PASi, Tigor Tanjung tak serta-merta menyelesaikan masalah.

Pasalnya, PB PASI disebut Tigor membutuhkan suasana kondusif dalam menggelar pelatnas agar target di SEA Games 2019 dan Olimpiade 2020 bisa tercapai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI