Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti berharap para tunggal putri muda Merah Putih bisa meningkatkan kualitas dan bersaing dengan para seniornya di pelatnas.
Indonesia saat ini memiliki enam tunggal putri di pelatnas utama. Mereka antara lain Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, Ruselli Hartawan, Aurum Oktavia Winata, Choirunnisa dan Bening Sri Rahayu.
Sementara di pelatnas pratama, skuat Garuda memiliki tiga pemain yakni Putri Kusuma Wardhani, Staphanie Widjaja dan Yasnita Enggira Setyawan.
Disamping itu, PBSI juga memiliki tiga pemain muda dengan status magang yakni Alifia Intan Nurrokhim, Aisha Galuh Maheswari dan Aisyah Sativa Fatetani.
Baca Juga: Dongkrak Prestasi, Tunggal Putri Indonesia Cari Sistem Latihan Terbaik
Dalam kondisi tunggal putri senior yang tampil stagnan, Susy berharap para pemain junior mampu meramaikan persaingan di pelatnas. Susy ingin sektor yang dulu melambungkan namanya itu bisa menelurkan pebulutangkis-pebulutangkis terbaik.
"Pemain-pemain muda, kalau bisa naik lebih cepat kenapa tidak? Siapa yang mau dulu deh, yang punya kemauan dulu," ujar Susy dalam rilis yang diterima Suara.com.
"Kita lihat seperti Akane (Yamaguchi), yang penting tahan lama, kuat, kalau pemain putri nggak perlu buru-buru cepat matiin (lawan)," sambungnya.
Susy menjelaskan jika menggenjot prestasi para pemain junior sangat penting bagi PBSI. Dibanding pemain senior, para atlet muda disebut peraih medali emas Olimpiade 1992 itu lebih mudah dibentuk dari sisi karakteristik dan mental.
"Justru saya agak kencengin yang muda-muda. Kalau yang utama kan tinggal dimatangkan, yang muda mengejar, nah yang tengah-tengah ini, yang pelapis kalau tidak bisa (bersaing), maaf-maaf saja, pemain mudanya ya lewati saja," jelas Susy.
Baca Juga: Indonesia Open: Dihantui Hasil Jeblok, Tunggal Putri Diminta Buktikan Diri
Sebagian pemain senior tunggal putri PBSI akan mengikuti ajang Indonesia Open 2019. Mereka adalah Gregoria, Fitriani, dan Ruselli Hartawan.