Suara.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akhirnya turun tangan dalam masalah pengalihan lokasi latihan pelatnas atletik dari Stadion Madya Senayan, Jakarta, ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Selaku wakil pemerintah, Kemenpora melalui Sekretaris Gatot S. Dewa Broto menyebut bakal segera mengajak berbagai pihak terkait untuk mencari solusi terbaik. Pertemuan itu dijadwalkan pekan depan.
Lalu Muhammad Zohri dan kawan-kawan harus terusir dari Stadion Madya lantaran venue tersebut kini disewakan Pusat Pengelola Kompleks GBK (PPK-GBK) kepada klub Liga 1 Bhayangkara FC.
Bhayangkara FC menyewa Stadion Madya karena homebase mereka, Stadion PTIK, tengah direnovasi. Proses pemugaran tersebut diperkirakan rampung pada bulan Agustus 2019.
Baca Juga: Terusir dari Stadion Madya, Zohri dkk Merasa Kurang Dihargai
PB PASI selaku induk cabang olahraga atletik Tanah Air sejatinya sudah mencari solusi. Sementara, mereka akan pindah berlatih di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Namun, solusi itu disebut Sekretaris Jendral PB PASI, Tigor Tanjung tak serta merta menyelesaikan masalah.
Pasalnya, SUGBK diketahui tak selalu bisa digunakan untuk pelatnas, padahal PB PASI disebutnya butuh suasana latihan yang kondusif demi mencapai berbagai target di SEA Games 2019 dan Olimpiade 2020.
"Memang ada rencana seperti itu, makanya pekan depan kami akan undang PPK-GBK, Sekretariat Negara (Setneg), PB PASI, dan beberapa induk cabor lain, karena terus terang GBK rohnya untuk olahrga," ujar Gatot S. Dewa Broto saat dihubungi wartawan, Kamis (4/7/2019).
"Bahwasannya GBK sudah berbadan hukum Badan Layanan Umum atau cari komersial (pendapatan) itu iya. Tapi, perlu diingat GBK juga hadir untuk olahraga," sambungnya.
Baca Juga: Stadion Madya Digunakan Bhayangkara, Zohri Cs Terusir
Gatot menyebut pihak Kemenpora akan mencari solusi terkait masalah venue latihan tersebut. Ia menyebut Kompleks Gelora Bung Karno harus tetap menjadi sarana dasar dalam kegiatan olahraga Tanah Air.