Terusir dari Stadion Madya, Zohri dkk Merasa Kurang Dihargai

Rabu, 03 Juli 2019 | 19:15 WIB
Terusir dari Stadion Madya, Zohri dkk Merasa Kurang Dihargai
Selebrasi tiga dari empat pelari Indonesia, Lalu Muhammad Zohri (kiri), Fadlin (tengah) dan Eko Rimbawan, membawa bendera Merah Putih usai meraih medali perak nomor estafet 4x100 meter putra, pada Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8). [Antara/INASGOC/Dwi Oblo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekjen PB PASI Tigor Tanjung keberatan dengan pemindahan venue latihan Pelatnas atletik. Ia mengganggap pihak pemerintah kurang menghargai prestasi yang ditorehkan Lalu Muhammad Zohri dan kawan-kawan.

Lokasi Pelatnas atletik Indonesia terpaksa berpindah lantaran Stadion Madya Senayan, Jakarta yang selama ini digunakan Zohri dkk berlatih, untuk sementara disewa klub Bhayangkara FC.

Bhayangkara FC menyewa Stadion Madya sebab kandang sebelumnya di Stadion PTIK tengah direnovasi. Pemugaran Stadion PTIK baru akan rampung Agustus 2019 mendatang.

Keputusan Pusat Pengelola Kompleks GBK (PPK-GBK) menyewakan Stadion Madya ke Bhayangkara FC dianggap Tigor kurang pantas.

Baca Juga: Stadion Madya Digunakan Bhayangkara, Zohri Cs Terusir

Lantaran, kata Tigor, PB PASI selama ini kerap memberikan berbagai prestasi.

"Harusnya bisa menghargai PB PASI itu lebih dari yang ada. Bayangkan dengan kadang-kadang stadion ditutup, kita masih bisa meraih perstasi. Medali perak Asian Games 2018 contohnya," ujar Tigor di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Sekjen PB PASI Tigor Tanjung ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (3/7/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Sekjen PB PASI Tigor Tanjung ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (3/7/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]

"Jadi harusnya kita lebih mendapat penghargaan dengan fasilitas latihan yang lebih baik," sambungnya.

Pada Asian Games 2018, PB PASI juga sempat 'mengungsi' ke berbagai tempat lantaran Stadion Madya saat itu dalam pemugaran untuk menyambut pesta olahraga terbesar Asia tersebut.

Lalu Muhammad Zohri dan kawan-kawan terpaksa menggelar latihan diberbagai tempat. Antara lain Stadion Pakansari, Bogor, serta Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta.

Baca Juga: Incar KO Pacquiao, Thurman: Kita Lihat Saja Apakah Dia Bisa Bertahan

Beruntungnya, dalam kondisi tersebut, atlet-atlet PB PASI mampu unjuk gigi di Asian Games 2018. Tercatat, tim atletik Indonesia meraih tiga medali dengan rincian dua perak dan satu perunggu.

Tigor menyebut pihak PB PASI telah berkoordinasi dengan PPK-GBK agar Pelatnas atletik dipindah ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Namun, solusi itu dinilai Tigor tak serta-merta menyelesaikan masalah.

"Jadi, mulai besok, kami latihan di SUGBK. Tapi, kan tetap harus solusi lain karena menggunakan Stadion Utama tidak bisa setiap hari, terkadang pagi saja, sore saja," beber Tigor.

"Seharusnya kita tak perlu lakukan upaya khusus. Ini nyatanya kan olahraga nasional yang mau dibangun, ya diberi kemudahan saja. Kenapa kita harus berjuang lagi (untuk mencari tempat latihan)," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI